REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA - Sebanyak 86 foto kehidupan anak-anak Surabaya tempo dulu selama kurun tahun 1910-1980 dipamerkan dalam rangkaian 'Surabaya Memory 2012' di Atrium Royal Plasa, Jalan Ahmad Yani, Surabaya pada 1-6 Mei.
"Puluhan foto itu merupakan sumbangan masyarakat kepada kami, seperti dari Panti Asuhan Don Bosco tentang kegiatan panti asuhan itu," kata salah seorang panitia 'Surabaya Memory 2012' Yusuf di Royal Plasa, Rabu (2/5) malam.
Staf Perpustakaan Universitas Kristen Petra (UKP) Surabaya selaku penyelenggara acara itu menjelaskan ada pula foto dari anak-anak sedang bermain di Taman Hiburan Rakyat (THR) dan Kebun Binatang Surabaya (KBS).
"Foto anak-anak Surabaya dengan celana tempo dulu atau anak-anak Surabaya yang hanya mengenakan sarung tanpa baju juga ada. Itu foto yang usianya sudah 30-40 tahun lalu," katanya.
Selain itu, ada pula 42 foto karya anak-anak Surabaya yang juga memotret kegiatan anak-anak Surabaya, di antaranya anak Surabaya yang sedang bermain air pancuran, bermain layang-layang, dan sebagainya.
"Surabaya Memory 2012 yang bertema 'Heritage for The Next Generation' itu juga memajang 41 karya dari hasil lomba mewarnai tentang pakaian batik bermotif Surabaya," katanya.
Tidak jauh dari tema itu, Surabaya Memory 2012 juga menampilkan sejumlah permainan anak-anak Surabaya tempo dulu, seperti dakon, bekel, egrang, engklek, yoyo, dan sebagainya.
"Generasi sekarang merupakan generasi digital, tapi mereka harus dikenalkan dengan mainan tradisional, karena mainan tempo dulu mengandung unsur pendidikan karakter," kata Rektor UKP Surabaya Prof Rolly Intan.
Menurut dia, 'Surabaya Memory 2012' merupakan kepedulian UKP terhadap Surabaya yang sudah digelar sejak tahun 2001. "Kami besar karena Surabaya, karena itu kami juga harus membesarkan Surabaya," katanya.
'Surabaya Memory 2012' dibuka Rektor UKP Prof Rolly Intan dengan ditandai pemotongan pita yang disaksikan Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Surabaya Aston Tambunan dan penulis buku 'Soerabaja Tempo Doeloe' Nanang P.
Acara 'Surabaya Memory 2012' dimeriahkan dengan lokakarya pembuatan bola sepak (1/5), pelatihan membatik (2-3/5), workshop alat peraga Bunda PAUD (4/5), menghias jajanan Surabaya (5/5), pemilihan cak dan ning Surabaya Memory (5/5), dan 'Heritage Festival Anak Surabaya' (6/5).
"Surabaya sudah berusia 719 tahun, tapi tetenger (tugu) yang menandai sejarah itu di kawasan Jagir belum ada sampai sekarang, karena itu Pemerintah Kota harus memikirkan agar HUT Surabaya lebih bermakna," kata penulis buku 'Soerabaja Tempo Doeloe' Nanang P.