Selasa 01 May 2012 11:54 WIB

Hammersonic JIM Festival, Rumah bagi Penggemar Metal (II)

Rep: fitriyan zamzami/ Red: M Irwan Ariefyanto
hammersonic music festival
Foto: antara
hammersonic music festival

REPUBLIKA.CO.ID, Ada satu momentum di Lapangan D Senayan, Sabtu (28/4) malam kemarin. Selepas menggeber lagu “Broken Chain,” vokalis band black metal asal Taiwan Cthonik, Freddy Lim meminta para penonton mengangkat tangan. Kemudian mengacungkan jari telunjuk dan kelingking sembari menekuk jari-jari lainnya, membentuk devils horn, simbol metal yang terinspirasi gerakan kuno untuk mengusir setan yang dipopulerkan musisi metal Ronnie James Dio.

Freddy Lim, kemudian meminta rekan satu band-nya berkumpul dan berfoto dengan latar belakang belasan ribu penonton (15 ribu tiket terjual menurut panitia) yang serentak mengangkat tangan. Ia berkata dalam bahasa Inggris, “Saya berjanji, gambar ini akan masuk dalam koran nasional di Taiwan pekan depan.” Tak hanya sampai disitu, “saya akan mengatakan pada presiden Taiwan bahwa saya kenal dengan kalian semua!” lanjut dia.

Cthonik adalah band politis. Dalam lirik-lirik mereka, tergambar pemujaan terhadap warisan budaya Taiwan, dan penolakan atas pengakuan Cina terhadap tanah Taiwan. Siapa tahu, foto yang ia ambil jadi alat propaganda.

Bagaimanapun, bukan Freddy sendirian yang kagum dengan ribuan metalhead yang memepaki gelaran Hammersonic 2012 kemarin. Vokalis D.I.R, Kurt Brench bilang para penonton yang menyaksikan mereka tampil membuatnya serasa di rumah. “Unbelievable. You guys rules,” ujar dia berulang-ulang.

Benarlah yang disampaikan Frank Mulen, vokalis Suffocation, band  yang hadir sebagai penutup festival. Setelah mengaku terharu dengan jumlah penggemar Suffocation di Indonesia, ia mengatakan, festival metal tak akan jadi apa-apa tanpa crowd, atau penonton, yang hebat. Pagelaran musik metal tak bisa jadi ajang penampilnya saja. Para penggemar tak bisa hanya jadi penikmat musik. Mereka harus masuk ke dalam perayaan dan jadi bagian dari pertunjukkan. Dan betapa metalhead Indonesia menunjukkan mereka adalah penonton dan penampil yang hebat.

Metalheads yang memadati Hammersonic kemarin bukan dari satu tempat saja. Banyak yang datang jauh-jauh dari seantero pulau Jawa dan di luarnya. Ada Aryo (16) dari Surabaya yang rela menginap di Stasiun Gambir sembari menunggu pertunjukan dimulai.  Ada para pedagang pernak-pernik metal dari Yogyakarta. Remaja-remaja yang datang berombongan dengan bus dari Purwokerto, Solo, dan Bandung. Bahkan, tak sukar menemukan wajah-wajah kaukasoid di antara penonton.

Ini festival jadi seperti tempat ziarah keagamaan. Tempat semua penggemar tak peduli asal daerahnya berkumpul. Dan apalah artinya tempat ziarah tanpa ritual. Seperti di pagelaran musik metal di tempat manapun, itu ditengah-tengah kerumunan penonton selalu nampak sejenis ruang sela berbentuk lingkaran. Di dalamnya, puluhan penggemar metal akan melakukan gerakan memutar berlawanan dengan arah jarum jam sembari saling dorong, saling tendang, dan saling sikut.

Dan saat nomor-nomor handal dari band-band metal yang tampil di Hammersonic dimainkan, ruang ini, yang kerap disebut “circle pit” menggila. Kepalan-kepalan tangan melayang keras dan tak jarang mendarat di wajah orang-orang. Badan saling beradu. Kaki-kaki ditendangkan sekenanya. Tapi tak ada yang marah. Tak ada yang meminta balas. Seluruhnya seperti sepakat, ini hanya pertunjukan.

Dan sedari festival dimulai sekitar pukul 10.00 pagi, sampai pukul 01.00 dinihari keesokan harinya, circle pit tak pernah absen dari kerumunan penonton. Geberan musik keras dari tata suara berkekuatan 150 ribu watt seperti jadi pacu untuk terus melaju.

Kendati sebagian lirik-lirik yang direpetkan oleh para vokalis band-band yang tampil di Hammersonic berisi kebencian, mudah dilihat betapa mereka yang menghadiri pagelaran datang karena cinta terhadap musik metal. Kendati seragam hitam-hitam yang dikenakan pengunjung seperti upacara kematian besar-besaran, barangkali yang terjadi di Hammersonic 2012 adalah kebangkitan musik metal.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement