REPUBLIKA.CO.ID, Suplir selalu populer dari masa ke masa. Ia tumbuh merumpun terdiri atas kumpulan tangkai hitam seukuran lidi yang menyangga helaian daun berwarna hijau cerah. Keindahan paduan fisiknya membuat suplir acapkali dihadirkan di teras rumah, penyemarak ruang tamu atau penghias ruang keluarga. Penggemar di Eropa sudah lama terpikat pada suplir. Sampai-sampai mereka menyepadankan tanaman paku-pakuan itu dengan rambut Dewi Venus.
Pemilihan jenis merupakan suatu keharusan. Soalnya, temperatur sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidupnya. Jika tinggal di dataran rendah, sebaiknya Anda jangan ngotot menanam suplir Adiantum venustum. Percuma saja, sebab ia tak bakal tumbuh bagus. Di habitatnya, suplir Himalaya itu tumbuh di ketinggian 2.000 m di atas permukaan laut. Jenis yang cocok ditanam di dataran rendah antara lain suplir kedondong. Yang tak kalah penting adalah memahami apa yang diinginkan suplir.
Hal yang mesti dicermati antara lain sinar matahari. Suplir berdaun kecil seperti A raddianum pada umumnya lebih menyukai sinar matahari. Tempatkanlah suplir itu di lokasi yang terkena pancaran matahari pada pukul 07.00-10.00. Yang berdaun lebar, misalnya A tenerum bukannya tak membutuhkan. Namun, intensitasnya agak berkurang sekitar 1-2 jam. Kekurangan sinar matahari mengakibatkan daun pucat, tumbuh jarang-jarang, dan tangkai memanjang mengarah pada datangnya sinar alias etiolasi. Bila itu terjadi atasi saja dengan memutar pot sehingga bagian bermasalah itu memperoleh limpahan sinar matahari pagi.
Di samping sinar matahari, kelembaban juga jangan disepelekan. Soalnya, di tempat asalnya suplir hidup di tempat yang lembab seperti sekitar air terjun. Suplir menghendaki kelembaban 70-80 persen. Walau begitu hindarkan meletakkannya di lokasi terlampau lembab. Pasalnya, daun bakal mengeriting dan muncul bercak-bercak. Ruang berpendingin juga kurang cocok untuk suplir karena menyebabkan daun mengering.
Sebagai media tanam, humus atau kompos yang kaya bahan organik sangat disukai sebagian besar tanaman hias itu. Media itu sesuai dengan habitat asli. Memang ada suplir yang mampu tumbuh bagus di media tanah liat yang miskin bahan organic seperti A caudatum. Bahan berikut dapat menjadi salah satu pilihan sebagai media tanam.
Lapisan tanah, humus bambu, pupuk kandang, dan sekam. Perbandingannya 3:2:2:1. Aduk rata semua bahan dan campurkan 2-3 sendok Urea. Kemudian masukkan media tanam ke pot yang telah disisapkan. Sekarang tanamlah suplir. Jangan lupa untuk menyiram secara rutin. Berapa hari berselang Anda sudah dapat menikmati keindahan rambut Dewi Venus itu.
Pucuk suplir Anda tiba-tiba layu? Itu gejala awal serangan kutu Aphis cracciivora. Jika dibiarkan pucuk daun itu mengering dan tinggal menghitung hari kematian. Jika hal itu berlangsung terus-menerus, proses fotosintesis sulit terlaksana. Dari mana suplir memperoleh pasokan hara? Pucuk daun layu lantaran ulah hama itu yang mengisap sari daun.
Celakanya, mereka datang berombongan. Sembari berpesta pora serangga yang juga dijuluki black aphids itu berkembang biak. Kebanyakan mereka menyerang daun yang masih menggulung. Ada lagi teman lainnya yang juga menyerang suplir. Namanya, Aphis gossypii yang bertubuh hijau sehingga acapkali disebut green peach aphids. Si hijau itu menyukai daun yang sudah membuka. Jalan terbaik memang mencegah daripada mengatasi mereka. Cobalah luangkan waktu beberapa saat ketika menyiram untuk melihat kondisi daun.
Bila terdapat kutu aphids segera buang mumpung belum berkembang biak. Pencegahan lain, dengan cara memahami habitat aphids. Sudah jadi rahasia umum, mereka itu senang hidup di tempat lembab dan ternaungi. Jadi, dengan mengatasi kelembaban berarti mencegah datangnya kutu. Penyiraman sebaiknya cukup sekadar basah, jangan berlebihan. Demikian pula penempatan pot, seharusnya di lokasi yang cukup cahaya dan sirkulasi udara baik. Dengan langkah itu, semoga aphids urung datang. Anda pun tak perlu merogoh kocek dalam-dalam untuk membeli insektisida.