REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pernyataan Justin Bieber yang menghina Indonesia terus menuai pro-kontra dari para penggemar penyanyi 18 tahun itu. Sebelumnya, Justin menyebut Indonesia sebagai negara antahbrantah atau tidak jelas. Selain itu, Justin juga menyebut Indonesia memiliki kualitas rekaman Indonesia yang buruk.
Adit (19) menuturkan, ia amat menyayangkan pernyataan Justin Bieber. "Sebagai ikon anak muda, kreativitasnya bisa dicontoh. Memang dari awal munculnya Justin Bieber juga sudah banyak kontroversial. Bukan cuma sekali ini saja dia menghina atau berulah yang bikin orang sakit hati. Dia juga pernah kasar dengan fansnya," kata dia.
Lain halnya dengan Nurfithri (22). Penggemar Justin Bieber asal Semarang itu mengatakan, belum percaya terhadap berita yang beredar di dunia maya tersebut. Ia menganggap berita tersebut hoax (bohong). "Emang kayak begitu, artis kalau makin terkenal, banyak yang ngegosipin. Bieber aja waktu konser di Jakarta, dia bilang senang kok. Jadi enggak mungkin kalau dia ngomong kasar kaya begitu," ucapnya membela.
Berbeda dengan Dewi (23) seorang pegawai BUMN, ia menganggap hal tersebut tak perlu di besar-besarkan. "Ya udah sih ga usah pada labil, Bieber kan masih abege, jadi labil. Maklumin saja," sebut dia.
Sebelumnya Justin Bieber diberitakan menghina Indonesia sebagai negara tidak jelas (random) saat mempromosikan album terbarunya di London, Inggris. Dalam kesempatan tersebut Justin Bieber sempat meminta kepada manajernya untuk memutar tiga lagu. Namun sebelum lagu tersebut habis, Bieber menghentikan suara rekamannya. Ia menganggap kualitas dari suara rekaman itu buruk.
Ia pun menjelaskan terkait pembuatan rekamannya itu. Justin mengatakan, melakukan rekaman di studio yang kecil di sebuah negara yang tidak jelas.