REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG - Pameran bertajuk 'Magelang Tempo Doeloe' menjadi ajang masyarakat Kota Magelang untuk belajar tentang nilai sejarah daerah ini. Demikian disampaikan ketua panitia pameran Hery Nurjiyanto. "Pameran ini untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat luas belajar nilai-nilai sejarah di kota ini," katanya di Magelang, Kamis (26/4).
Pameran diikuti 36 gerai itu selama empat hari (26-29 April 2012) dalam rangkaian peringatan HUT Ke-1106 Kota Magelang. Berbagai hal yang dipamerkan antara lain ratusan foto dokumen Kota Magelang pada masa lalu, jajanan tradisional, peralatan kuno, kerajinan tradisional, keris, sepeda ontel, dan sepeda motor kuno.
Ia menyatakan, berbagai barang dan produk masyarakat pada masa lalu itu menandakan kekayaan nilai sejarah Kota Magelang. Selama pameran tersebut, juga direncanakan kegiatan bertajuk 'Jelajah Kota Toea', 'Oenjoek Potret Koena', 'Remboeg Sedjarah', 'Panggoeng Moesik dan Boedaja', 'Boersa Lawasan', 'Jajanan Rakjat', 'Ritoeal Boedaja', dan 'Layar Tantjap'.
"Memang kemasannya bernuansa masa lalu sehingga berbeda dengan kegiatan pameran pada umumnya," kata Hery menambahkan.
Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito dalam sambutan tertulis yang dibacakan Sekretaris Daerah Sugiharto mengatakan, pameran tersebut menunjukkan tingginya apresiasi warga terhadap nilai sejarah, seni, dan budaya setempat pada masa lalu.
Selain itu, katanya, pameran juga ajang promosi Kota Magelang untuk menarik kunjungan wisata. Apalagi, katanya, pameran itu berlokasi di Alun-Alun Kota Magelang dengan ikon daerah tersebut berupa Menara Air yang dibangun pada zaman penjajahan Belanda.