REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING---Sutradara dan produser film asal Kanada James Francis Cameron merasa tidak sia-sia datang ke ibu kota Cina untuk menghadiri Festival Film Internasional Kedua Beijing, yang digelar 23 hingga 28 April.
Dalam sambutannya pada pembukaan Festival Film Internasional Kedua Beijing, pria kelahiran Kapuskasing, Ontario itu menyatakan "tidak sia-sia saya terbang sekitar 15 jam dengan menyaksikan perhelatan yang hebat malam ini,".
Festival Film Internasional Kedua Beijing akan menyeleksi 260 film lokal dan 20 film mancanegara termasuk "Titanic" film arahannya yang diproduksi pada 2007.
Tak hanya karena perhelatan itu dibuat begitu "megah" dan spektakuler dengan menampilkan ratusan penari dengan koreografi memukau, yang membuatnya tidak rugi datang ke ajang itu, tetapi juga karena dalam dua pekan pemutaran film "Titanic" tiga dimensi di China, berhasil memberikan pendapatan yang lebih besar dibandingkan pemutaran di negara lain.
Dalam sepekan film klasik "Titanic" tiga dimensi berhasil meraup 67 juta dolar AS. Bandingkan dengan di Amerika Utara yang hanya meraup 36 juta dolar AS dalam pemutaran film tersebut selama sepuluh hari. "Ini sungguh luar biasa," katanya.
Peraih sejumlah "Academy Award" itu pun mengatakan, Cina sebagai negara yang tengah tumbuh maju telah menjadi perhatian dunia, termasuk dalam perkembangan sinema.
Karenanya semua insan film di seluruh dunia dapat berkolaborasi, merencanakan produksi bersama dengan para insan film negeri Tirai Bambu.
Di Cina, James Cameron akan membantu pembuatan film 3D Cina berjudul "The Art of War" yang bercerita tentang strategi dan filosofi perang Cina.
kesepakatan kerja sama itu akan ditandatangani di sela-sela Festival Film Internasional Kedua Beijing. Diperkirakan film itu menelan biaya produksi 80 hingga 100 juta dolar AS.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
