Senin 16 Apr 2012 22:00 WIB

Obama Harapkan Transisi Kuba

REPUBLIKA.CO.ID, CARTAGENA, KOLOMBIA - Presiden Amerika Serikat Barack Obama, yang ditekan terkait kebijakan Amerika Serikat atas Kuba oleh para pemimpin negara benua Amerika yang lain, Minggu, menyuarakan harapan untuk terjadinya transisi di satu-satunya negara komunis di kawasan itu.

"Faktanya adalah Kuba, berbeda dengan negara-negara lain yang terlibat (dalam pertemuan itu) belum bergerak menuju demokrasi. Belum memberikan jaminan penuh terhadap hak asasi manusia dasar," kata Obama dalam konferensi pers. 

"Saya berharap bahwa transisi dapat mulai terjadi di dalam negeri Kuba."

"Saya dan seluruh rakyat Amerika akan menyambut baik saat dimana rakyat Kuba memiliki kebebasan penuh untuk hidup seperti yang mereka inginkan, memilih pemimpin mereka dan berpartisipasi penuh dalam ekonomi global serta institusi internasional," tekan Obama.

Namun dia menambahkan, "kita belum sampai kesana.'

Amerika Serikat dan Kanada menentang keikutsertaan Kuba dalam pertemuan puncak Amerika yang berlangsung di kota Cartagena, Kolombia, yang diakhiri tanpa suatu pernyataan akhir.

Obama tiba pada Jumat (13/4) malam waktu setempat di pelabuhan Karibia Kartagena, di bawah keamanan ketat untuk temu puncak Amerika. Kunjungan Presiden Amerika Serikat Barack Obama ke Kolombia sempat di warnai kabar kurang sedap. 

Skandal 'syahwat' yang melibatkan sebelas petugas rahasia di Kartagena dan kini lima tentara AS yang ada disana membayangi pertemuan pemimpin kawasan tersebut.

Tuduhan perilaku tak pantas yang dilakukan anggota Dinas Rahasia muncul Kamis, atau sehari sebelum lawatan Obama. Petugas khusus dan petugas bagian tak berseragam, yang tersangkut kasus dengan wanita penjual diri itu dilaporkan tidak sedang ditugaskan untuk menjaga Obama.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement