REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Tertarik untuk melihat kemungkinan masa depan perkotaan? Pameran film 3D internasional berjudul Now and When: Kota Masa Depan mungkin dapat menjawab pertanyaan tersebut dan... tanpa dipungut biaya.
Pameran yang untuk pertama kalinya dihadirkan di Indonesia ini menampilkan foto-foto 3D arsitektur Australia masa kini dan kemungkinan perkotaan di masa depan. "Pameran ini untuk memancing pemikiran orang-orang mengenai masalah perkotaan saat ini," ujar sang fotografer dan pembuat Now and When, John Gollings, di Pacific Place, Rabu (4/4).
Menurut dia, masalah perkotaan saat ini adalah kejahatan, populasi, dan kemacetan. Dengan dibuatnya foto-foto tentang kemungkinan masa depan, manusia diharapkan dapat mencari jalan keluar dari permasalahan tersebut.
Pameran yang diselenggarakan oleh Australian Institute of Architects dan Pemerintah Australian ini dibuka gratis untuk umum mulai 5-24 April di Pacific Place Mall, Jakarta, dari pukul 10.00-19.00 untuk Ahad sampai Kamis dan 10.00-21.00 untuk hari Jumat dan Sabtu.
Ketika memasuki ruang pameran, pengunjung digiring memasuki ruangan gelap yang hanya diisi oleh sebuah layar besar dan kacamata 3D yang digantung di depan layar. Pengunjung dapat memakai kacamata tersebut untuk menonton film 3D di layar yang berdurasi selama 14 menit.
Dalam film, diperlihatkan dua bagian kota Australia masa kini dan kemungkinan kota Australian di masa depan. Terdapat empat gambar untuk kota Australia masa kini dan 17 gambar untuk kota masa depan.
"Gambaran mengenai kota masa depan ini dapat terwujud di masa depan dengan teknologi. Asalkan kita punya uang dan keinginan," ungkap Gollings.