Kamis 29 Mar 2012 10:11 WIB

Bikin Terrarium di Rumah Yuk, Inilah Caranya

Rep: heri ruslan/ Red: Endah Hapsari
Terrarium
Foto: reptarium.cz
Terrarium

REPUBLIKA.CO.ID, Memiliki taman di rumah tentu menjadi idaman setiap orang. Namun, bagi mereka yang memiliki keterbatasan lahan, menghadirkan taman di rumah dirasa menjadi hal yang sangat sulit. Padahal, menghadirkan taman di rumah tak selalu butuh lahan yang luas lho.

Tapi, bagaimana caranya membuat taman di lahan yang terbatas? Caranya tidak sulit. Coba saja membuat terrarium. Menurut staf pengajar Departemen Arsitektur Landskap Institut Pertanian Bogor (IPB), Dr Nurhayati HS Arifin, terrarium merupakan salah satu teknik membudidayakan tanaman hias dalam wadah kaca.

Terrarium merupakan miniatur taman yang bisa menjadi elemen dekoratif pada bagian interior rumah Anda. Wadah yang digunakan adalah semacam toples yang terbuat dari kaca transparan. Agar tampak cantik, terrarium bisa dihadirkan dengan wadah kaca hias yang bentuknya unik dan menarik. ''Wadah terrarium yang berupa toples atau botol dari kaca bening merupakan miniatur ekosistem yang sangat sehat,'' ujarnya. Nah, wadah terrarium ini ternyata mampu membentuk siklus air sendiri, sehingga terrarium bisa bertahan hingga beberapa pekan tanpa perlu disiram. Sangat praktis bukan?

Menurut Nurhayati, terrarium sangat cocok untuk mereka yang suka dengan tanaman, tapi tak punya banyak waktu untuk mengurusnya. Apa pasal? Tanaman dalam terrarium ini tak perlu Anda pupuk. Sebab, konsep yang diusung adalah miniatur ekosistem. Tanpa pupuk, tanaman hias yang ditanam tak akan cepat tumbuh besar.

Terrarium, papar Nurhayati, menggunakan media zeolit atau kompos. Namun, zeolit dianggap bisa lebih aman. Zeolit yang digunakan sebagai media terrarium adalah zeolit ukuran kerikil, zeolit ukuran 2, dan zeolit ukuran 1. ''Kompos juga bisa digunakan. Namun, bila penggunaannya kurang tepat, terrarium bisa basah dan menimbulkan bau,'' imbuhnya. Selain itu, terrarium juga membutuhkan spagnum moss yang berfungsi sebagai penjaga kelembaban serta penahan air. Media lainnya yang dibutuhkan untuk menghadirkan terrarium adalah arang sekam. Menurut Nurhayati, media yang satu ini berfungsi sebagai peresap gas beracun yang dihasilkan dari pembusukan di dalam tanaman.

Karena terrarium ditempatkan dalam ruangan, maka tanaman hias yang dihadirkan pun adalah tanaman yang tidak butuh sinar matahari terlalu banyak. Selain itu, tanaman pun perlu memiliki toleransi kelembaban tinggi, tapi lambat pertumbuhannya. Nah, Anda bisa memilih beberapa jenis tanaman yang dapat digunakan untuk menghias ruang tamu, ruang keluarga, atau ruang kerja. Sebut saja misalnya: lidah mertua (sancievera), paku lumut (lichens), fittonia, crypthantus (sejenis nanas-nanasan), sirih gading (epriperum), begonia, dracaena, chamaedorea (palem kecil), dan kaktus. Tentunya, tanaman yang dipilih adalah tanaman yang masih kecil.

Agar terrarium tampak lebih cantik dan indah, Anda pun bisa menggunakan aksesori seperti batu koral, pasir bali, buah cemara, kerang, dan sebagainya. Untuk menjaga kebersihan kaca miniatur eksositem ini, maka bersihkanlah wadah dengan menggunakan kain kasa. Bila ada kotoran yang menempel pada daerah yang sulit dijangkau, maka Anda perlu menggunakan sumpit yang ujungnya dibungkus kain kasa. Untuk saat awal, Anda perlu menyimpan terlebih dahulu terrarium di tempat yang teduh selama dua atau tiga hari. ''Hal ini perlu agar tanaman bisa beradaptasi,'' tutur Nurhayati.

Diingatkan pula, untuk selalu meletakkan terrarium di suhu ruang. ''Ruangan ber-AC membuat ruangan menjadi kering, karenanya terrarium yang berada di ruang AC harus disiram lebih sering,'' sarannya. Selain itu, Anda tak boleh membiarkan terrarium terkena sinar matahari langsung. Sebagai gantinya, Anda bisa menerangi terrarium dengan bantuan cahaya neon.

Hal yang perlu Anda perhatikan adalah saat menyiram. Cara menyiram yang baik adalah dengan cara menempelkan mulut gelas berisi air di dinding wadah dan menuangkannya perlahan. Dengan cara ini, penyiraman tidak akan merusak keindahan terrarium. Dalam keadaan normal, terrarium dapat disiram sebulan sekali. Penyiraman juga tergantung pada jenis tanaman. Namun, pastikan terrarium tak tergenang air. Agar tanaman hias tetap indah, maka Anda perlu memotong bagian tanaman yang mati atau mengering. Kehadiran terrarium di rumah bisa menggantikan fungsi taman yang sesungguhnya. Anda tertarik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement