REPUBLIKA.CO.ID, "Faidza faraghta, fanshob (Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain)" QS Alam Nasyrah (94): 7.
Perjalanan hidup manusia bergelindang dengan pilihan, tidak dalam ukuran waktu yang lama. Sedetik ke depan pun, kita harus sudah menentukan pilihan. Bahkan, seandainya kita tidak memilih, sejatinya kita sudah memilih. Memilih untuk tidak memilih. Hidup memang pilihan.
Setiap pilihan membawa konsekuensinya. Apa yang terjadi hari ini, sedikit banyak dipengaruhi oleh pilihan kita di masa lalu. Begitu pun, apa yang akan terjadi di masa yang akan datang, sedikit banyak bergantung pada pilihan kita hari ini. Berhati-hatilah memilih.
Dengan bahasa yang menggugah kesadaran serta memantik pengetahuan, penulis buku ini mengajak kita untuk memilih hidup yang bergerak. Bukan hidup yang diam. Mengapa? Karena dengan diam, seribu satu anugerah akan kita sia-siakan. Sejuta satu kesempatan akan kita lewatkan. Akhirnya, hidup kita pun akan berjalan lalu berakhir dengan hina dan nestapa. Karena itu pula, hidup yang diam adalah hidup yang haram. Na’udzubillah.
Akan tetapi, penulis buku ini mengingatkan, hati-hati dalam bergerak. Kita bisa celaka, kerena memilih gerak yang sia-sia. Ada banyak contoh disebutkan. Para pendaki Himalaya salah satunya. Tenaga, uang, waktu, bahkan nyawa telah mereka pertaruhkan. Mereka bergerak. Akan tetapi, di ujung kematian mereka tersadar. Mereka mati untuk apa, dan untuk siapa? Lain lagi dengan Jendral Akhromeyef. Sejak remaja, dia meyakini komunis sebagai sandaran hidup. Ia bela ajaran komunis sekuat tenaga. Bila perlu, siap berkorban nyawa. Hasilnya, komunis ambruk. Akhromeyef pun terpukul. Keyakinan yang selama ini dipegang dan dibela ternyata hanya omong kosong. Akhirnya, ia memilih mengakhiri hidup dengan cara yang tak biasa. Tragis.
Sebagai muslim, kita diperintahkan untuk selalu bergerak. Ada banyak ayat serta hadis yang bisa kita jadikan pijakan. Salah satunya telah disebutkan di atas; "Faidza faraghta fanshob". Dan, memang tugas kita adalah bergerak. Ketika kita bergerak, Allah akan menjamin keberhasilannya. Allah akan menghargai gerak kita, bukan hasilnya. Tidaklah mungkin gerak yang benar, menghasilkan kesia-siaan. Fokuslah pada geraknya, bukan hasil. Buku ini akan menemani Anda melewati lika-liku kehidupan yang dipenuhi sejuta satu pilihan.
Judul Buku: FAN SHOB! JANGAN HANYA DIAM
Penulis: Harri Ash-Shiddiqie
Ukuran : 15 x 23 cm
Halaman: viii + 287 halaman
Harga : Rp. 60.000,-
Lini Produk: Agama/Pengembangan Diri
ISBN : 978-602-8997-39-3