Jumat 16 Mar 2012 16:32 WIB

Resensi Film “Ummi Aminah”

Islamic Movie Days
Islamic Movie Days

Ummi Aminah merupakan sosok seorang ustadzah yang memiliki banyak jamaah dan dicintai oleh jamaahnya. Di manapun Ummi Aminah berceramah, pasti banyak jamaah yang mendatangi tempat tersebut. Beliau juga merupakan ibu tujuh anak dari dua pernikahan yang berbeda. Ummi dikaruniai dua anak dari pernikahan pertamanya, yakni Umar yang beristrikan Risma, dan Aisyah yang juga telah menikah dengan Hasan. Dari suami keduanya yang biasa dipanggil Abah, Ummi memilki lima orang anak yaitu Zarika, Zainal, Zubaidah, Zidan, dan Ziah.

Film ini menyuguhkan sebuah cerita kehidupan seorang Ustadzah yang memiliki banyak jamaah secara nyata. Cerita ini menekankan, bahwa sebagai seorang ustadzah, wanita tetaplah seorang wanita yang notabene seorang istri sekaligus seorang ibu dengan masalah keluarga. 

Diceritakan bahwa Ummi Aminah tinggal bersama suami keduanya, Abah dan beberapa anaknya. Anak pertama Ummi, Umar tinggal bersama istrinya dan anak mereka di rumah yang mewah. Keluarga Umar memang serba berkecukupan. Sayangnya, Risma adalah menantu yang sinis dan kurang memilki hubungan harmonis dengan keluarga Ummi. Begitu pula dengan Aisyah, anak kedua Ummi yang juga sudah tinggal bersama keluarga kecilnya sendiri, tetapi di rumah yang sederhana. 

Zarika digambarkan sebagai wanita karier yang sukses, tapi sayangnya dia belum memiliki pendamping. Zarika justru terjebak dengan seorang pria beristri, yang tak lain merupakan bawahannya di kantor. Gosip meruak, namanya jadi perbincangan dalam jejaring sosial, tentu saja Ummi Aminah ikut-ikutan terseret dalam rumor tersebut.

Pekerjaan Zainal sehari-hari ialah mengantar kemanapun Ummi-nya pergi, yang bisa dibilang dia adalah sopir pribadi Ummi. Zainal memiliki seorang istri yang bernama Rini, yang  sedang mengandung anak keduanya. Oleh karena itulah, Zainal berusaha keras mencari kerja tambahan, karena merasa bahwa pekerjaan sebagai sopir pribadi Umminya saja tidak mencukupi kebutuhannya.

Zubaidah merupakan seorang wanita yang belum menikah dan masih menganggur. Sedangkan Ziah, adik bungsunya, telah dipercaya menjadi asisten Ummi, sehingga hal ini menimbulkan rasa iri pada diri Zubaidah.

Sedangkan Zidan, dia merasa sedih karena Abah-nya seolah tak pernah mengakui keberadaannya. Abah tak suka melihat Zidan yang bekerja di salon.

Konflik demi konflik muncul secara teratur dalam film ini. Abah yang tertipu jual-beli tanah, Zarika yang terjebak cinta terlarang dan Zainal yang ditangkap Polisi karena terlibat transaksi narkoba, serta masalah keluarga lainnya. Hal ini membuat Ummi merasa kalut dan sedih. Nama baiknya tercemar, jamaah setianya pergi satu demi satu. Tawaran mengisi ceramah juga semakin sedikit. Saking malunya, Ummi memutuskan untuk mundur dari dunia ceramah.

Mardhatilla Amalia

Rubrik ini bekerjasama dengan Islamic Movie Days 2012, FEUI

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement