REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sineas senior Deddy Mizwar menilai banyak karya berupa film maupun sinetron yang belum mampu menyampaikan pesan secara Islami. ''Soalnya yang memproduksi karya-karya tersebut bukan orang Islam, tapi tontonan yang dijualnya diklaim tontonan Islami. Itu artinya tontonan semacam itu hanya sebagai barang dagangan saja,'' kata Deddy kepada Republika di Jakarta, Rabu (14/3).
Deddy mengakui saat ini film maupun sinetron berbalut religi Islami memang sangat banyak bermunculan. Sayangnya, kata dia, tujuan yang hendak disampaikan oleh para pembuatnya bukan untuk mengampanyekan Islam. ''Ini salah satu tantangan yang berat,'' ujarnya.
Tantangan lainnya yang dihadapi, kata Deddy, masih ada kecenderungan umat Islam sekarang ini kurang mau membicarakan agamanya sendiri menjadi sebuah tema cerita yang menghibur. Kondisi ini, sambungnya, tak lepas juga dengan masih minimnya pembuat naskah skenario yang benar-benar mengerti dan mengenal apa itu Islam. ''Pertanyaannya juga apakah umat Islam itu mau ngak bicara agamanya sendiri. Apa kita hanya mau menjadi penonton atau konsumen selamanya saja?'' kata pria yang juga menjadi produser serial Para Pencari Tuhan ini.