REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dunia perbukuan Indonesia mengalami perkembangan signifikan beberapa tahun terakhir. Hal ini dibuktikan dengan semakin menjamurnya penerbit dengan berbagai varian buku serta penulis baru. Semangat menulis dan membaca menjadi trend positif baru di kalangan masyarakat.
Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) sebagai organisasi kepemudaan yang membawa misi intelektual, turut mengambil peran. Hal ini dibuktikan dengan keikutsertaan KAMMI dalam event Islamic Book Fair (IBF) 2012 yang di gelar di Istora Gelora Bung karno Senayan (9-18/3). KAMMI merupakan satu-satunya organisasi kemahasiswaan yang mengikuti pesta buku tahunan ini.
Berbagai karya intelektual kader KAMMI mengisi stand pameran di IBF. Mulai dari buku motivasi, keislaman, pergerakan mahasiswa dan juga buku politik. Titik Balik Demokrasi merupakan karya teranyar Pangi Syarwi, Pengurus Pusat KAMMI Bidang Politik dan Pemerintahan merupakan buku yang cukup laris di stand KAMMI. Karya mahasiswa Universitas Indonesia (UI) ini mengurai problem politik tanah air dan juga solusi-solusi yang ditawarkan.
“Targetnya, selama dua tahun ke depan, KAMMI bisa melahirkan intelektual-intelektual baru yang produktif menulis buku. Hingga tahun 2014, minimal lahir 50 penulis baru dari KAMMI. Misi ini tidak muluk-muluk, karena KAMMI memiliki perwakilan di 66 daerah. Untuk mewujudkannya, PP KAMMI secara kongkrit mendorong hal tersebut. PP KAMMI telah menyusun agenda road show workshop kepenulisan di daerah-daerah,” ujar Jusman Dalle Humas PP KAMMI.
Menurut Jusman, mahasiswa memiliki ide-ide konstruktif yang segar sehingga harus mendokumentasikan idenya dalam bentuk tulisan, utamanya buku agar ide-ide tersebut memiliki radius pengaruh yang luas. IBF menjadi salah satu momen yang diharapkan bisa memicu mahasiswa menulis.
“Kami juga berterimakasih kepada panitia IBF karena menyediakan stand gratis bagi teman-teman KAMMI. Stand dikelola langsung oleh beberapa Pengurus Komisariat dari Jakarta diantaranya KAMMI Madani, KAMMI UIN dan KAMMI UNJ” pungkas Jusman Dalle.
Sebagai informasi, IBF merupakan pesta buku terebesar di Asia Tenggara yang diselenggarakan setiap tahun. Dihadiri tak kurang dari 400 ribu pengunjung dari dalam maupun luar negeri, seperti Malaysia dan Singapura.
Penerbit-penerbit ternama seperti Gema Insani Press dan Republika turut ambil bagian. Angka penjualan di IBF terbilang tinggi. Tahun ini, IBF yang diorganisir Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) Cabang Jakarta menargetkan transaksi hingga Rp. 100 miliar. Bagi para pengunjung yang ingin menikmati karya-karya keder KAMMI, bisa ke lantai dua depan pintu A7 atau disekitar kids zone.