REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Untuk meningkatkan hubungan budaya Indonesia dan Iran, pekan budaya Iran diselenggarakan di Jakarta, Rabu (7/3). Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh dan Menteri Kebudayaan dan Bimbingan Islam Iran Sayed Mohammad Hosaini membuka pekan budaya Iran "Menjembatani antara Timur dan Barat Dunia Islam", di Museum Nasional, Jakarta. "Pekan budaya diharapkan bisa membuka lembaran baru hubungan di bidang budaya dan dapat ditingkatkan lebih lanjut," ujar Menteri Kebudayaan dan Bimbingan Islam Iran Sayed Mohammad Hosaini.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia M Nuh mengatakan prinsip dasar diplomasi budaya adalah mencari kesamaan bukan mencari perbedaan. "Jika di dalam politik mencari perbedaan sedangkan budaya mencari persamaan. Semua perbedaan yang ada menjadi kekayaan," ujar Mendikbud.
Hosaini mengatakan hubungan kedua negara sudah berlangsung sejak ribuan tahun yang lalu melalui hubungan dagang. Ini terbukti dari batu nisan kuno yang ada di Indonesia yang menggunakan bahasa Persia. Dalam kesusasteraan pun terutama sastra Melayu terdapat pengaruh dari Iran di mana terdapat sekitar 400 kosa kata Persia yang masuk ke dalam Bahasa Indonesia, dan sebagian masih digunakan sampai sekarang.
Pekan budaya Iran berlangsung 7-13 Maret. Selain mengenalkan budaya, juga diadakan kursus singkat film dan pemutaran film Iran di Gedung Usmar Ismail.