Ahad 19 Feb 2012 11:19 WIB

Subhanallah, Dua Bulan Terjebak dalam Salju, Pria Ini Masih Hidup

Hujan salju, ilustrasi
Foto: AP
Hujan salju, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,  STOCKHOLM -- Cuma Tuhan yang bisa menentukan kapan ajal seseorang akan datang; seorang pria Swedia dikeluarkan dalam keadaan hidup setelah ia terjebak di dalam mobil yang tertimbun salju di satu jalan di hutan selama dua bulan, ... tanpa makanan.

Menurut polisi dan media lokal, Sabtu (18/2), pria yang berusia 45 tahun itu, dari Swedia selatan, ditemukan pada Jumat, dalam keadaan letoi dan sangat lemah sekalipun hanya untuk mengucapkan beberapa parah kata.

Ia ditemukan tak jauh dari kota Umea di bagian utara Swedia oleh beberapa petugas pembersih salju yang mengira mereka telah menemukan bangkai mobil. Namun saat mereka menggali salju dan menemukan jendela mobil tersebut, mereka melihat gerakan di dalam mobil.

Pria itu, yang tergeletak di kursi belakang di dalam kantung tidur, mengatakan ia telah berada di mobil tersebut sejak 19 Desember. "Benar-benar luar biasa. Ia masih bisa hidup padahal ia tak mempunyai makanan, dan keadaan juga sangat dingin selama beberapa lama setelah Natal," kata seorang anggota tim pertolongan kepada harian regional Vasterbottens-Kuriren, yang menyiarkan berita itu.

Ebbe Nyberg, petugas jaga di kantor polisi Umea, mengatakan polisi tak melihat alasan untuk meragukan bahwa pria tersebut telah terjebak di dalam mobil untuk waktu cukup lama.

"Kami tak mau mengira-ngira mengenai kejadian ini. Petugas pertolongan berada di lokasi juga dan melihat kondisi yang sama seperti yang kami saksikan," ia mengatakan kepada Vasterbottens-Kuriren.

Umea University Hospital, tempat pria itu dirawat dan mulai pulih setelah diselamatkan oleh polisi dan tim pertolongan, mengatakan di dalam satu pernyataan ia baik-baik saja.

Para dokter di rumah sakit tersebut mengatakan manusia normalnya biasa bertahan selama empat pekan tanpa makanan. Selain makan salju, pria itu barangkali bisa bertahan hidup dengan berada dalam kondisi tidak aktif, kata Dokter Stefan Brant kepada Vasterbottens-Kuriren.

"Seperti beruang yang melakukan hibernasi. Manusia juga dapat melakukan itu," katanya. "Ia barangkali memiliki temperatur tubuh sekitar 31 derajat (Celsius), yang bisa disesuaikan oleh tubuh. Karena temperatur rendah, tak banyak energi digunakan."

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement