Kamis 16 Feb 2012 09:37 WIB

Yes Legenda Progressif Rock

yes band
Foto: progarchive.com
yes band

REPUBLIKA.CO.ID,Bagi penggemar musik di Indonesia, nama Yes mungkin hanya dikenal di kalangan generasi 80 an. Saat belum ada iTunes, MP3, Youtube maupun CD, Yes cukup banyak digemari oleh anak-anak muda di tahun itu. Melalui album bertitel 91025, dan lagu Onwer of a Loneny Heart, kaset Yes cukup laris manis di pasaran. Namun jauh sebelum album 91025 yang dirilis 14 November 1983, Yes adalah salah satu kelompok musik progressive rock yang paling terkenal di dunia.

Band ini sebenarnya dibentuk di Inggris pada 1968 dan masih aktif hingga saat ini. Band ini telah beberapa kali bongkar pasang personel. Dari laman Yesworld, tercatat 14 personel pernah menjadi anggota Yes.

Band ini didirikan oleh Jon Anderson (vokal), Chris Squire (bass), Peter Banks (gitar), Tony Kaye (kibor) dan Bill Bruford (drum). Kelima orang ini dikenal jenius bermusik. Album pertama mereka, Swanama, menyuguhkan komposisi yang rumit. Namun musik mereka banyak dipuji kritisi musik. Dari laman tersebut disebutkan, Yes mampu mengubah lagu The Beatles, Every Little Thing menjadi lebih baru dan nyaris tak dikenal karena semua aransemen musiknya berubah. Di lagu itu, Yes mempercepat tempo lagu ini, menambahkan intro yang rumit dan jamming di tengah lagu sehingga nuansanya menjadi sangat berbeda dari versi aslinya.

Kelima personel ini kompak luar dalam. Dua album berhasil diproduksi mereka. Meski tidak sesukses band-band rock lainnya di Inggris, nama Yes semakin diperhitungkan. Aransemen musik Yes yaitu perubahan irama di tengah lagu dan aransemen yang menonjolkan kemampuan teknis masing-masing personelnya, kelak akan menjadi ciri khas musik Yes di masa mendatang.

Di album ketiga, pengaruh musik country, klasik dan blues melekat dalam aransemen musik Yes. Malah di album ini, Yes melibatkan orkes simfoni sehingga terdengar lebih megah. Sayangnya usai produksi album ini selesai, Peter Bank memutuskan keluar dan digantikan posisinya oleh Steve Howe.

Masuknya Howe menjadikan formasi Yes dalam mengaransemen musik lebih melebar. Sejumlah kritisi musik menyebut formasi ini adalah formasi klasik band ini. Formasi ini menelurkan album yang dinilai 'terbaik' diantara album-album Yes lainnya, The Yes Album (1971). Lagu 'Starship Trooper' menjadi lagu andalan Yes hingga sekarang. Lagu ini terdiri dari tiga bagian dan sampai sekarang masih sering dimainkan dalam konser mereka sebagai lagu penutup.

Sayangnya Kaye memutuskan keluar. Penggantinya tak kalah dahsyat, Rick Wakeman yang sering disebut dewanya kibor. Wakeman juga dikenal personel yang sering keluar masuk di band ini. Beberapa album produksi formasi ini adalah Fragile dan Close To The Edge yang juga disebut sebagai album terbaik mereka. Yes juga mulai memperlama durasi waktu aransemen musik mereka di setiap lagu. Misalnya, Yes mengisi satu sisi dengan satu lagu penuh (Close To The Edge, berdurasi 18:50), sementara sisi lainnya mengandung 2 lagu (And You And I, 10:09 dan Siberian Khatru 18:57). Hal ini diangap cukup kontroversial pada saat itu dan menerobos batasan sebelumnya, yaitu panjang "normal" untuk sebuah lagu yang tidak lebih dari 5 menit.

Pemain Drum Bill Bruford juga tak bertahan lama. Dengan alasan lebih menyenangi musik jazz, Bruford memutuskan keluar dan bergabung dengan grup musik King Crimson. Penggantinya Alan White hanya memiliki waktu beberapa hari untuk mempelajari komposisi musik Yes yang rumit. White membuktikan dirinya sebagai musisi yang handal dan kemudian menjadi anggota resmi. Semakin lama para personel Yes semakin egois dalam bermusik. Yang paling tidak tahan dengan egoisme ini adalah Wakeman. Ia pun memutuskan keluar dari Yes. Beberapa personel Yes pun akhirnya memilih bersolo karier.

Para personel Yes yang tersisa dan masih ingin mempertahankan band ini adalah Squire, Howe dan White. Bertiga mereka menggamit Trevor Horn dan Geoff Downes untuk bergabung. Album yang dihasilkan formasi ini, Drama, memperkenalkan suara yang lebih pekat dan berat.

Howe dan Downes pun kemudian memutuskan keluar dan mendirikan band baru yaitu Asia bersama dua pentolan Emerson Lake Palmer (ELP), Greg Lake dan Carl Palmer. Dua personel tersisa Yes yaitu Squire dan White  kemudian menarik gitaris asal Afrika Selatan, Trevor Rabin. Mereka pun mengundang kembali Tony Kaye untuk bergabung kembali. Untungnya, Jon Anderson mau bergabung kembali ke grup ini setelah menuai sukses dengan album solonya.

Dengan formasi ini mereka memproduksi 90125. Terbukti, ini menjadi album Yes yang paling laris, terutama karena lagu Owner Of A Lonely Heart. Sayangnya, para penggemar fanatik Yes justru menganggap Yes telah keluar jalur dan mulai bermain dalam musik yang lebih ngepop.

Sukses dengan album ini, Yes kemudian merilis album Big Genarator. Album ini dianggap paling jelek diantara album Yes lainnya. Selain secara musikalitas jelek, album ini juga jeblok di pasaran.

Setelah bongkar pasang personel, Anderson, Squire, Rabin, Kaye dan White kemudian merekam album Talk. Album ini sangat dipengaruhi musik country. Album ini menarik karena mereka merilis lagu dengan durasi 15:41 menit yang diberi judul Endless Dream. Beberapa kali Yes kemudian merilis album dan tetap dengan bongkar pasang personel.

Pada November 2008, para personel yang tersisa Squire, Howe, White, Wakeman dan vokalis baru mereka Benoit David melakukan tur keliling dunia. Vokalis yang juga pendiri Yes, Jon Anderson sempat melontarkan kekecewaan mereka atas keputusan Yes melakukan tur tanpa melibatkan dirinya.

Pada Oktober 2010, kelima personel ini merilis album The Fly From Here. Di album ini, lagi-lagi Rick Wakeman berulah. Setelah sesi rekaman selesai, ia memutuskan keluar. Posisinya kemudian diganti oleh personel lama, Geoff Downes. Album ini lumayan sukses, meski tetap tak sesukses album-album sebelumnya.

Pada Februari 2012, Benoit terserang penyakit pernapasan. Ia pun memutuskan vakum dari band ini. Saat itu beredar kabar, Squire akan mengandeng kembali Jon Anderson. Namun rencana itu berubah ketika manajemen Yes memutuskan untuk mengadeng vokalis baru, Joey Davison dari band Glass Hammer. Nah konser mereka nanti di Jakarta tentunya akan tampil dengan vokalis baru mereka.Apakah nanti Davison akan bisa menggantikan posisi Anderson atau Benoit, biar nanti penggemar Yes di Indonesia yang bisa menilainya.

Promotor yang sudah menyatakan siap untuk memboyong mereka ke Jakarta adalah Variant Entertainment yang juga mendatangkan Dream Theater ke Indonesia.

sumber : berbagai sumber
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement