Selasa 14 Feb 2012 21:48 WIB

Shinta Nuriah Ajak Masyarakat Nonton 'Negeri 5 Menara'

film negeri lima menara
Foto: berbagaisumber
film negeri lima menara

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Mantan Ibu Negara Shinta Nuriah Wahid mengajak masyarakat menonton film 'Negeri 5 Menara (N5M)' yang dinilainya bagus karena mendidik dan mengandung pesan bahwa cita-cita apapun akan tercapai jika bersungguh-sungguh.

"Film ini bagus dan mendidik. Dengan prinsip Man Jadda Wajada, mereka yang masing-masing berasal dari pelosok kampung berhasil mendapat sukses," kata Sinta Nuriah seusai menonton acara Pemutaran Khusus film 'Negeri 5 Menara' di Blitz Megaplex Jakarta, Selasa (14/2).

Film berlatar belakang pesantren yang disadur dari Novel laris karya Ahmad Fuadi ini akan tayang pada tanggal 1 Maret 2012 di seluruh bioskop tanah air.

Dengan film tersebut, urainya, pesantren yang selama ini terkesan terbelakang menjadi terhapus, selain itu film itu juga mengungkapkan bahwa pendidikan pesantren bukan hanya sangat murah, tapi juga baik dan bisa membuat para siswanya sukses.

Shinta yang mengaku belum membaca novel Negeri 5 Menara itu mencontohkan orang berpendidikan pesantren pun bisa juga menjadi Presiden seperti Gus Dur, suaminya.

Pesan lainnya yang ia nilai menjadi daya tarik film tersebut adalah alur ceritanya yang tak melompat-lompat mulai dari kampung sampai lulus dari pesantren sehingga mudah diikuti dan enak ditonton baik tua maupun muda.

Ia berharap, dengan menonton film yang dibintangi Alif bersama lima temannya ini bangsa Indonesia yang sedang carut-marut bisa bersatu. Sementara itu, penulisnya A Fuadi menyatakan sangat puas dengan film ini karena mampu mentransfer 'feel' dan 'spirit' buku yang ditulisnya dengan baik, bahkan lebih dramatis.

"Saya senang, anak-anak itu tampak sangat dekat, bahkan terkesan lucu-lucu," kata mantan wartawan tersebut.

Bahkan banyak bagian-bagian tampilan film yang tidak ada di bukunya namun membuat film tersebut menjadi lebih enak ditonton, seperti ketika berfoto dengan anak dan keponakan Ustadz Toriq atau saat pulang ke pesantren dengan becak.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement