Selasa 31 Jan 2012 10:03 WIB

Bikin Taman di Atas Atap, Ada Cara yang Gampang

Rep: susie evidia/ Red: Endah Hapsari
Taman di atas atap
Foto: fundesignideas.com
Taman di atas atap

REPUBLIKA.CO.ID, Taman di atas atap tak hanya penghias perkantoran, mal, hingga kafe. Desainer pertamanan Ariestio ST menengarai taman di atas atap ini semakin banyak peminatnya. Kali ini kecenderungannya, taman atap di rumah kediaman.  “Tak hanya di Jakarta dan kota-kota besar, di daerah pun banyak yang tertarik membuat roof garden,” katanya.

Bila Anda ingin menampilkan fungsi serta estetika taman atap, Aries menyarankan perencanaan dilakukan sebelum pembangunan rumah. Hal ini berkaitan dengan struktur, untuk kekuatan bangunan atapnya.

Kalau taman atap sekadar penghijauan jenis rumput atau semak, katanya, setiap saat bisa langsung dibuat. “Tapi, kalau yang ditanam jenis pohon berbatang sebaiknya konsultasikan dulu dengan arsitek. Biasanya ada penambahan rangka besi tulang,” ujar Aries yang juga pemilik Desain dan Konsultan Garis Hijau.

Syarat membuat taman di atas atap tidak terlalu ribet. Minimal luasnya 4x4 meter persegi. Kondisi atap yang rata atau miring tidak masalah. Lahan atap yang akan dibuat taman pun tak ada patokannya. Demikian juga dengan ruang yang ada di bawah taman, bebas.

Namun, Aries menyebut satu hal yang tak bisa ditawar. Strukturnya tidak boleh bocor. “Harus dilakukan tes untuk mengetahui kondisi atap benar-benar tidak bocor, atau merembes,” ungkapnya.

Cara pengetesannya mudah saja. Siram di atas atap sampai air tergenang. Biarkan dua atau tiga hari. Bila di bagian bawah tidak ada resapan, berarti atap aman. Bisa dilanjutkan pembuatan taman atap. Tetapi, jika muncul rembesan, Aries menyarankan perbaikan kondisi atap lebih dahulu.

Menata taman

Memilih tanaman untuk ditanam di atas atap tentu perlu perhitungan. Menghitung karakter tanaman dan tempat penanamannya adalah satu hal. Konsekuensi perawatan tanaman adalah pertimbangan yang berikutnya.

Tanaman yang dipilih yang rajin berbunga tapi lambat pertumbuhan batangnya. “Jenis tanaman ini menguntungkan karena tak perlu sering melakukan pemangkasan,” kata Ariesto.

Penataan tanaman dibutuhkan agar keindahan taman di atap lebih menonjol. Menurut Aries, jika lahan yang dimiliki terbatas perlu kombinasi dalam pengelompokan tanaman. Kombinasinya pilih beberapa jenis tanaman semak berbunga atau ground cover. Tujuannya untuk menciptakan kesan banyak jenis tanaman. Selanjutnya, tinggal menambah satu tanaman perdu di area tertentu. Kehadiran tanaman perdu ini ‘penting’, agar ada gradasi ketinggian pada kumpulan semak tadi.

Desain tamannya, bermain dengan pola melingkar agar taman atap tampak lebih luas. Untuk lebih menarik, pola level tanah dibuat berkontur. Namun, Aries melihat pola berkontur tidaklah baku. Terutama bila sudah banyak pola lengkung pada penataan semak. Lain lagi desain taman dengan pola lurus. Permukaan tanah bisa dibiarkan rata, tidak berkontur.

Jika area taman lebih luas, eksplorasi taman pun bisa lebih jauh. Tapi, Aries mengingatkan tidak perlu banyak kombinasi warna tanaman. “Kalau kebanyakan warna kesannya meriah, tapi memberi kesan taman itu lebih sempit atau padat,”  kata lulusan  jurusan arsitektur lansekap Universitas Trisakti, Jakarta, ini. “Maksimal tiga jenis warna saja, tinggal ditambah beberapa tanaman perdu untuk memberi kesan luas dan teduh.”

Dari pengalamannya membuat taman atap selama ini, Aries menyebut mudahnya penyebaran penyakit antartanaman. Karena itu, saran dia, setahun dua kali harus dilakukan penyemprotan agar tanaman terhindar dari hama dan penyakit.

Penambahan tanah untuk jangka waktu tertentu tidak perlu dilakukan. “Walaupun dilakukan penyiraman berkala, tapi tidak akan ada tanah yang hilang,” katanya, “kecuali media tanam memakai ijuk perlu penambahan tanah,” paparnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement