Selasa 17 Jan 2012 11:37 WIB

Jangan Puas Jadi Karyawan, Siap-siap Yuk Jadi Investor

Rep: indira rezkisari/ Red: Endah Hapsari
Pasar Bursa
Foto: antara
Pasar Bursa

REPUBLIKA.CO.ID, Sukses menabung? Ya, inilah saatnya kita ‘naik kelas’. Tidak ada salahnya, kita mulai belajar berinvestasi. Mohammad B Teguh, perencana keuangan syariah dari QM Financial, punya kiat tersendiri untuk kita yang berminat mulai investasi. ‘’Ingat, investasi harus disesuaikan dengan tujuan dan profil risiko orangnya,’’ kata Teguh. 

Bagaimana cara mengetahui profil risiko? Informasi soal reksadana banyak tersebar di koran hingga dunia maya. Berkonsultasi dengan manajer investasi yang ada di bank atau di kantornya langsung juga bukan hal yang tabu. Pokoknya, jangan sampai beli kucing dalam karung, deh.

Apa itu reksadana? Ditinjau dari asal katanya, reksadana berasal dari kata ‘reksa’ yang berarti menjaga atau memelihara. Dan, ‘dana’ yang artinya uang atau kumpulan uang. Reksadana kemudian bisa diterjemahkan sebagai kumpulan uang yang dipelihara bersama untuk suatu kepentingan. Reksadana kerap disarankan untuk dijajal mereka yang masih awam berinvestasi.

Reksadana memang lebih mudah daripada terjun langsung ke bursa saham. Di reksadana pergerakannya, termasuk komposisi instrumen investasi apa yang paling baik ditentukan oleh manajer investasi. Beda dengan saham yang mengharuskan pembelinya mengamati secara intens pergerakannya jika ingin meraup keuntungan. Jenis reksadana juga beragam, mulai dari reksadana pasar uang, pendapatan tetap, saham, dan campuran.

Jangan khawatir, produk investasi pun banyak yang berbasis syariah. Termasuk reksadana syariah. Sebagai perencana keuangan syariah, Teguh mengatakan saat ini bukan perkara sulit untuk menginvestasikan uang yang sesuai prinsip Islam. Mengumpulkan penghasilan pada emas berupa logam mulia --bukan perhiasan melainkan koin atau emas batang-- adalah salah satu prinsip syariah. ‘’Sangat direkomendasikan,’’ katanya.

Logam mulia tidak melulu bisa dibeli dalam bentuk batangan. Logam mulia berupa koin tersedia pula. Membelinya tidak harus di PT Aneka Tambang atau BUMN yang melayani penjualan resmi logam mulia di Indonesia.

Sejumlah toko emas yang telah mendapat rekomendasi dari Aneka Tambang menerima pembelian logam mulia. Kalau takut dana untuk berinvestasi di logam mulia tidak mencukupi, maka program mencicil logam mulia bisa dilakukan di sejumlah cabang Pegadaian. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement