REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR --- Indonesia ternyata tidak hanya bisa menjadi pasar besar untuk beragam produk dunia. Rupanya, hasil kerajinan patung dan berbagai jenis cendera mata dari bahan baku kayu hasil kreativitas perajin dan seniman Pulau Dewata mampu merambah AS.
Negeri Paman Sam itu menyerap sekitar 23,14 persen dari total dari ekspor patung dan cendera mata dari bahan baku kayu. Bali memperoleh devisa dari ekspor patung dan cendera mata lainnya senilai 58,97 juta dolar AS selama sebelas bulan periode Januari-November 2011 atas pengapalan 34,29 juta item.
Tidak hanya kerajinan, Bali juga mengekspor hasil kerajinan alat musik sebanyak 10.608 item yang mampu menghasilkan devisa sebesar 94.707,61 dolar AS selama sebelas bulan periode Januari-November 2011.
Namun, "Kondisi tersebut mengalami penurunan yang sangat drastis, menyangkut volume sebesar 85,94 persen dan perolehan nilai 66,16 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya," kata Kepala Biro Humas Pemerintah Provinsi Bali, I Ketut Teneng di Denpasar, Senin (16/1).
I Ketut Teneng menambahkan, wisatawan mancanegara dalam menikmati liburan ke Pulau Dewata banyak yang membeli cendera mata, termasuk alat musik sebagai kenang-kenangan pulang ke negaranya.
Wisatawan yang membeli berbagai jenis cendera mata itu membawa langsung ke negaranya, sehingga kenyataan di lapangan devisa yang dihasilkan jauh lebih besar dari data yang dihimpun Dinas Perindustrian dan Perdagangan setempat.
Hasil kerajinan alat musik Bali mempunyai prospek yang cukup cerah di masa mendatang, mengingat devisa yang dihasilkan sangat berfluktuasi, sesuai permintaan pasar dunia. Kondisi tersebut diharapkan dapat ditingkatkan pada masa-masa mendatang, di samping eksportir terus memperluas pasaran luar negeri.