Senin 28 Nov 2011 16:46 WIB

Metamorfosis Jilbab, Ketagihannya Sama Seperti Baju dan Tas

ilustrasi
ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Jilbab, saat ini tidak hanya diposisikan sebagai sebauh kewajiban ritual yang kerap dikenakan para Muslimah. Namun, telah bermetamorfosa menjadi semacam sebuah gaya hidup Muslimah.

Sama seperti orang yang ketagihan baju atau tas, ternyata orang juga bisa ketagihan jilbab. Jan Knaap, pengambil inisiatif Hoofdboek, majalah khusus Jilbab dari Belanda, mengetahui hal itu dari pengalamannya sendiri.

"Saya pernah punya seorang babysit Maroko yang berjilbab. Dia memiliki beragam jilbab. Saya penasaran berapa banyak jilbab yang dimiliki," ungkapnya seperti dikutip dari RNW, Ahad (27/11).

Ternyata dia menyimpan lebih dari 50 jilbab di lemarinya. Knaap mengajukan pertanyaan sama kepada wanita-wanita pelayan pasar swalayan. Mereka kadangkala memiliki lebih dari seratus jilbab.

"Jumlah jilbab yang dimiliki wanita muslimah ternyata lebih banyak daripada yang disangka rata-rata orang Belanda. Itu membuat saya berpikir. Terutama karena teman-teman dan kenalan saya menyangka para perempuan itu hanya memiliki empat atau lima jilbab. Paling banyak satu untuk setiap hari. Jadi ada pendirian berat-sebelah seputar jilbab. Jilbab dianggap lambang penindasan. Proyek ini dimaksud untuk mengubah pandangan masyarakat," bebernya.

Jilbab adalah tanda identitas atau religi. Selain itu juga asesoris mode yang tidak selalu murah. Juga rumah mode terkenal seperti Chanel dan Gucci menemukan pasar itu dan telah mengeluarkan jilbab haute couture.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement