REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - "Saya sakit hati, setengah mati memperjuangkan pasien-pasien yang ditolak rumah sakit, dengan alasan Pemerintah tidak ada biaya, bisa bangkrut rumah sakitnya, lalu rakyat diminta patungan (kumpul koin) untuk biaya pengobatan yang besar. Ini keterlaluan. Kalau urusan Nazar cepat cairnya," ujar pemeran Oneng dalam serial Bajay Bajuri berapi-api. Ia mengomentari biaya pemulangan buron kasus korupsi itu yang mencapai hingga Rp 4 miliar dan diambil dari dana APBN.
"Kalau Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Partai Demkrat serius, yakni sebagai pihak yang juga bertanggungjawab utama atas kepergian Nazaruddin, harusnya menanggung biaya pemulangan," kataa nggota Komisi IX DPR RI (bidang Kesehatan) ini.
Ia menyatakan, dana APBN itu, lebih baik untuk rakyat miskin dan tidak mampu, yang selama ini ditolak rumah sakit.
Karenanya, Rieke Diah Pitaloka mengajak semua elemen untuk terus menyuarakan penolakan pembiayaan pemulangan Nazaruddin dari uang APBN.
"Minimal, orang yang kasih izin harus 'nanggung' biaya pemulangan Nazaruddin. Kalau kita suarakan bersama, pasti bisa. Ingat kasus Melinda Dee ? Kita buat gerakan menolak pembiayaannya pakai Jamkesmas, dan berhasil kan, tanpa menghentikan kasusnya," tandasnya.