REPUBLIKA.CO.ID, LONDON - "Bekerjalah sampai tua," demikian harian Daily Mail meledek, "Dan menjadi bungunglah setelah Anda pensiun."
Media ini menurunkan laporan tentang 36 persen pekerja Inggris yang telah mencapai usia pensiun berharap untuk terus bekerja karena bingung tak tahu berbuat apa setelah berhenti bekerja. Di sisi lain, jumlah mereka yang bermasalah dengan keuangannya setelah pensiun meningkat 2,4 juta tahun ini.
Sebuah survei menunjukkan, jumlah mereka yang bingung harus berbuat apa usai pensiun naik empat kali lipat dari tahun lalu. Selain itu, dua-perlima dari seluruh penduduk yang bekerja tidak yakin tentang kapan mereka akan mampu untuk melepaskan pekerjaan mereka, hampir dua kali lipat jumlah tahun lalu.
Dan lebih dari separuh mengakui bahwa mereka 'tidak di semua siap' untuk pensiun, yang jumlahnya meningkat hingga tiga juta orang.
Craig Fazzini-Jones, direktur MGM Advantage, lembaga yang khusus menangani pendapatan pensiunan menyatakan, "Ini adalah bukti lebih lanjut bahwa semakin banyak orang yang tidur sambil berjalan memasuki pensiun."
Menurutnya, yang mengejutkan, begitu banyak orang berusia 55 tahun yang sama sekali tidak siap, dan banyak yang gagal untuk mengambil langkah-langkah keuangan, bahkan untuk hal yang paling dasar. "Ini sangat menyedihkan," tambahnya.
Studi tentang 1.607 orang dewasa menemukan krisis pensiun telah berkembang sebagai efek dari krisis ekonomi yang memburuk. Hanya 24 persen mengatakan mereka telah menyiapkan tabungan untuk pensiun, dibandingkan dengan 28 persen pada 2009.
Jumlah yang telah berinvestasi di properti telah menurun drastis dari 17 persen menjadi 10 persen, sementara mereka mencari saran independen dari ahli keuangan telah menurun dari 16 persen menjadi 14 persen.
Satu dari 25 dari mereka yang disurvei juga mengatakan mereka terpaksa menjual atau berhemat properti pada tahun 2011 untuk mempersiapkan pensiun.
"Orang harus menyadari semua pilihan yang tersedia untuk mereka sehingga mereka dapat membuat keputusan yang paling cocok tentang penghasilan pensiun mereka," jelas Fazzini-Jones.