REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA – Perupa senior asal Yogyakarta, Djoko Pekik, akan menggelar pameran tunggal 30 karyanya di Galeri Nasional, Jakarta, pada September 2012.

Saat ini, Djoko Pekik tengah mempersiapkan pameran tunggal bertajuk "Lawan Penguasa Lupa" itu. "Tema ini saya pilih sebagai bagian dari kritik melalui lukisan, bukan perkataan," katanya, ketika ditemui di kediamannya di Yogyakarta, Jumat (29/7).

Menurut Djoko, sebanyak 30 lukisan yang akan dipamerkan di antaranya tentang bayi yang sedang dikeruk "bego", yaitu semacam alat berat untuk mengeruk tanah. "Saya akan menampilkan beberapa lukisan berukuran besar, sesuai tema yang saya angkat," ungkapnya.

Dalam pameran tunggal nanti, kata Djoko, juga akan diluncurkan buku biografi dirinya yang ditulis wartawan senior Goenawan Mohamad. Ia pernah menggelar pameran tunggal pada 1998 di tempat yang sama.

Ketika itu, karyanya berjudul "Indonesia Berburu Celeng" menjadi fenomenal karena diperbincangkan banyak orang. Lukisan berukuran 275 cm X 450 cm ini, laku seharga Rp 1 miliar. "Celeng adalah binatang yang sangat rakus, dan memakan apa pun. Lukisan itu merupakan kritik sosial," tegas Djoko.

Ia mengatakan untuk mempertahankan keberadaan seni rupa, maka setiap perupa harus menjaga konsistensi saat menghasilkan karya. Dalam menghasilkan karya, perupa jangan hanya mencari keuntungan atau finansial, tetapi harus mampu pula mencapai kepuasan batin.

"Kepribadian dalam lukisan akan terbentuk jika setiap perupa melukis dengan tujuan kepuasan batin, bukan mencari keuntungan semata," katanya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika