REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pengarang Novel Tetralogi Laskar Pelangi, Andrea Hirata, mengaku capek menulis. Hal tersebut ia ungkapkan ketika menghadiri syukuran ulang tahun Mizan yang ke-28 di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu (22/7).
Keluhan tersebut disampaikan penulis yang berasal dari pulau Belitung ini dikarenakan ia merasa bosan dengan maraknya kasus pembajakan di Indonesia. “Bagaimana gak bikin capek, novel Laskar Pelangi laku di pasaran satu juta kopi. Tapi bajakannya laku tiga juta kopi, 300 persennya,” ungkap pria yang terkenal dengan ciri khas topi dan rambut ikal itu.
Meski begitu, penulis yang dikenal dengan besutan fenomenal, tetralogi Laskar Pelangi ini tak menurunkan semangatnya untuk menulis. Hal ini terbukti dari dilaunchingnya karya terbaru Andrea yang berjudul Sebelas Patriot. Bersamaan dengan novel ini, Andrea juga menulis lirik dan aransemen lagu, terkait novel tersebut, berjudul PSSI Aku Datang, Sebelas Patriot, dan Sorak Indonesia.
Tak hanya novel karya Andrea yang diluncurkan bersamaan dengan perayaan ulang tahun Mizan tersebut. Ada tiga orang penulis lagi yang juga meramaikan karya mereka di ajang ini. Ketiga orang tersebut adalah Dewi ‘Dee’ Lestari dengan karyanya Madre, Wimar Witoelar dengan bukunya Still More About Nothing, dan Nasional.Is.Me oleh Pandji Pragiwaksono.
Selain keempat novel itu, perayaan ulang tahun Mizan juga dimeriahkan dengan soft launching film Semesta Mendukung (Mestakung).
Ikuti Whatsapp Channel Republika
