Selasa 08 Mar 2011 15:44 WIB

Profesionalisme dan Idealisme Bisnis Media

Cover
Foto: Republika Penerbit
Cover

BISNIS. Itulah gambaran media di mata seorang Erick Thohir. Sebuah bidang yang justru dalam mata banyak orang kerap dijadikan alat bisnis. Padahal, sejatinya, profesionalisme dan idealisme dibutuhkan dalam bisnis apa pun, termasuk media. Dan sebagaimana bisnis lain pada umumnya, media juga bisa hidup apabila produknya disukaui secara terus menerus oleh banyak orang.

Pers yang ideal itu seperti apa? Seiring laju modernisme, pers menjadi lahan bisnis. Peminat dan pelakunya beragam dan terus bertambah. Tak dapat dihindarkan, sering kali kepentingan pemegang modal bercampur dalam kebijakan redaksi suatu media. Pemberitaan dirancang sedemikian rupa guna menyokong kepentingan pemegang modal. Di titik tersebut, pers beralih wujud menjadi komoditas komersial.

Lalu bagaimanakah mempertahankan idealisme dan independensi pers telah menjadi "bisnis" dengan segala perangkat supply and demand? Bisnis media atau bisnis pers, sejatinya bisa dijalankan lewat pendekatan tertentu agar medianya dapat hidup, tumbuh-kembang sebagai entitas mandiri, dan tidak bergantung pada kepentingan lain di luar dunianya sendiri sehingga idelaisme di dalam media tersebut tetap terjaga.

Buku ini mencoba mengetengahkan informasi dari unsur-unsur yang menopang laju dunia media pers dan bisnis komersial, perebutan audiens, naik-turunnya pengaruh pemberitaan, hingga perkembangan bentuk dan penyajian berita. Kiranya ini adalah sekelumit fragmen-fragmen dunia pers Indonesia generasi kini.

 

Judul: Pers Indonesia di Mata Saya

Penulis: Erick Thohir

Penerbit: Republika Penerbit, 2011. xiv + 240 hlm. 14 x 19 cm

ISBN: 978-602-8997-17-1

Harga: Rp 110.000

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement