Selasa 08 Mar 2011 13:26 WIB

Yuk..ke Islamic Book Fair 2011

Rep: Agung Sasongko/ Red: Sadly Rachman

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Perhelatan Islamic Book Fair 1432 H/ 2011 M dibuka dengan tilawah Quran 2011 jamaah. Para jamaah membaca surat Al-alaq secara bersama-sama yang dipandu 10 qori cilik yang berasal dari Pesantern Hikmah Salafiyah, Pemalang, Jawa Tengah. Sebelumnya para jamaah diberikan Quran oleh panitia sebanyak 2011 buah.

Dalam sambutanya, Ketua Panitia IBF 2011, Iwan Setiawan mengungkap sembilan penyelenggaraan Islamic Book Fair secara signifikan mengalami kesuksesan luar biasa. Berangkat dari fakta tersebut, panitia penyelenggara 10th Islamic Book Fair 1432 H/2011 M mengharapkan kesuksesan serupa. Pihaknya bahkan berani memasang target untuk pameran buku kali ini akan menyedot 500.000 pengunjung.

Guna mencapai target tersebut, pihaknya telah menyiapkan beragam fasilitas yang memanjakan pengunjung salah satunya dengan memperluas area pameran dengan keberadaan dua tenda besar dan mushola yang mampu menampung 1.000 jamaah. Tak hanya itu, panitia juga memperbanyak koleksi buku Islam luar negeri melalui berbagai stand yang ada.

Sementara itu, Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD khawatir dengan rendahnya minat baca masyarakat Indonesia. Padahal menurut Mahfud, melalui membaca bangsa ini bisa membangun peradaban yang lebih maju. Dia mencontohkan bagaimana umat Islam di masa lalu berhasil menjadi peradaban dunia lantaran berawal dari baca buku.

Mahfud menjelaskan, berdasarkan data UNDP 2009 disebutkan angka membaca Indonesia setara dengan Laos dan Kamboja. Menurutnya, fakta itu sangat mengkhawatirkan. Ke depan, terutama melalui IBF ini, budaya membaca masyarakat Indonesia dapat membaik. Maka dari itu, dia sangat mengapresiasi pelaksanaan pameran buku seperti IBF.

Pendiri Maarif Insitute, Syafii Maarif mengharapkan melalui IBF 2011 budaya membaca kembali menjadi fokus umat Islam guna menghadirkan umat yang berkualitas dan tak mudah tersulut emosi ketika dihasut dan diprovokasi oleh dipihak yang tidak bertanggung jawab.

Dalam kesempatan itu, Islamic Book Fair (IBF) juga mengagendakan pemberian penghargaan bagi insan perbukuan Islam. Penghargaan ini merupakan salah satu bentuk usaha mengakselerasi kebangkitan kembali intelektul dalam dunia Islam. Tak hanya itu, penghargaan berposisi penting untuk diberikan dengan harapan makin bertambahnya buku-buku Islam dan lahirnya penerbit-penerbit baru.

Untuk IBF award yang ketujuh ini, ada lima penghargaan yang diberikan. Adapun kelima kategori itu adalah buku fiksi anak, buku non fiksi anak, buku fiksi dewasa, buku non fiksi dewasa dan buku terjemahan. Kelima karya tersebut dinilai berdasarkan kekhasan, wawasan dan pesan keislaman, cara dan metode penulisan. Setiap karya yang masuk nominasi dinilai oleh tim dewan juri yang terdiri dari Azyumardi Azra, Prof. Dr. Mulyadhi Kartanegara, Drs. Ahmadun Yosi Herfanda, Ahmadie Thaha, dan Andi Asfandiyar.

Sebagai informasi, IBF 2011 akan berlangsung selama 7 hari mulai dari 4 Maret hingga 13 Maret 2011 dengan mengambil tema Khazanah Islam Peradaban Bangsa. Lebih dari 200 penerbit buku ikut serta dalam pameran. Selain berisikan pameran buku, IBF juga mengagendakan bedah buku setiap harinya guna menarik masyarakat untuk datang ke pameran.

 

Photo by Google

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement