REPUBLIKA.CO.ID,LONDON--Film "Sang Pemimpi" mengisahkan dunia persahabatan disutradarai Riri Riza yang ditayangkan di KBRI London, berhasil memikat perhatian warga Inggris pengemar film Indonesia dari berbagai kalangan. Film yang dibintangi Lukman Sardi, Mathias Muchus, Nugie, Landung Simatupang, Rieke Dyah Pitaloka, Yayu Unru, Vikri Septiawan, Rendy Ahmad, Azwir Fitrianto, Jay Wijayanto, Ariel Peterpan dan Nazril Irham itu, juga menarik warga Indonesia yang lama tinggal di Inggris, ujar Sekretaris Pertama KBRI London Novan Ivanhoe Saleh kepada ANTARA London, Sabtu.
Dalam film yang diangkat dari novel dengan judul yang sama itu menceritakan kisah perjalanan hidup Ikal, Arai dan Jimbron ketika beranjak dewasa dan memiliki mimpi-mimpi, di antaranya bermimpi sekolah ke Eropa. Novan Ivanhoe Saleh $mengatakan, pemutaran film "Sang Pemimpi" berhasil menarik perhatian pengemar film Indonesia, terbukti dengan dipenuhinya ruangan serba guna KBRI London yang berubah menjadi gedung bioskop itu. Bahkan seorang ibu bersama sang putrinya, khusus datang dari Birmingham, sekitar dua jam dari London, hanya untuk menonton film "Sang Pemimpi", ujarnya.
Menurut Novan, film yang merupakan sequel dari "Laskar Pelangi" menarik bagi publik di Inggris, karena menggambarkan tentang kehidupan di Indonesia dan sisi humanisme kisah anak-anak di daerah terpencil yang bergelut dengan cita-cita sambil mengarungi perjalanan menuju kedewasaan.
Dikatakannya, pemutaran film ini merupakan bagian dari rangkaian pemutaran film Indonesia, sebagai upaya KBRI London untuk memperkenalkan Indonesia melalui dunia sineas yang selama ini berhasil menarik minat publik di Inggris. Banyak di antara para penonton yang akhirnya terdorong untuk mengetahui lebih banyak tentang Indonesia, misalnya dengan mengikuti kursus bahasa Indonesia di KBRI London atau dengan berkunjung ke Indonesia.
Pemutaran film seri film Indonesia ini, akan diakhiri dengan penayangan film "Merah Putih" pada bulan April mendatang. Selanjutnya, program pemutaran film Indonesia kembali digelar pada awal September 2011, menyesuaikan dengan jadwal libur kuliah di Inggris.