Sabtu 11 Dec 2010 06:45 WIB

Letto Ajak Masyarakat Tolak Seks Bebas

Letto
Foto: Staffband.com
Letto

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH--Grup band Letto yang digawangi, Noe (vokal) Patub (gitar), Arian (bass) dan Dhedot (drum) mengajak semua masyarakat untuk melawan seks bebas, guna menghindari terkena virus Human Immundeficiency Virus dan Acquired Immune Deficiency Syndrome atau HIV/AIDS. "Letto tidak anti pada HIV/AIDS, tetapi anti kepada pergaulan menyimpang seperti seks bebas yang dapat menambah laju virus tersebut," kata vokalis Letto Noe di Banda Aceh, Jumat (10/12).

Pernyataan tersebut disampaikannya menjelang penampilan grub band tersebut pada kampanye Aceh Anti AIDS di Taman Sari, Banda Aceh, Sabtu malam (11/12), pukul 20.00 WIB. Menurut Neo, orang-orang yang menderita HIV/AIDS membutuhkan kawan dan semangat untuk hidup, karena itu tidak patut untuk dibenci.

"Yang patut kita benci adalah prilaku menyimpang yang dapat menjerumuskan generasi bangsa terhadap virus tersebut," katanya. Karena itu, Letto akan mempersembahkan sejumlah tembang terbaiknya, guna mengajak masyarakat untuk melawan prilaku seks bebas dan penggunaan obat terlarang.

Sejumlah tembang itu seperti Cahaya dan 12 hits lainnya yang telah disiapkan untuk menghibur dan memberikan pemahaman terhadap bahayanya penyakit tersebut. Neo yang didampingi personil lainnya meyakini pemberlakuan syariat Islam seperti di Provinsi Aceh dapat menekan laju pertumbuhan penyakit tersebut.

"Lewat syariat Islam, agama terlaksana, AIDS berkurang dan menjadikan masyarakat lebih shaleh dan shalehah," kata Neo. Ia menambahkan, sejak grub band Letto lahir, pihaknya konsen terhadap kampanye anti prilaku menyimpang yang kerap terjadi pada kaum muda dewasa ini.

Sementara itu, koordinator Aceh Anti Aids Jauhari Samalanga mengatakan kehadiran grub band tersebut merupakan salah satu upaya memberikan pemahaman bahaya terhadap Aids. "Kami berharap lewat sosialisasi tersebut, upaya mencengah penyebaran virus HIV dapat diperkecil di masa mendatang," kata Jauhari.

Kampanye "Aceh Anti AIDS tersebut diselenggarakan oleh Center for Aceh Justice and Peace (CAJP) dan kerja sama dengan pihak lainnya. Berdasarkan data Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi (KPAP) Aceh, pengidap HIV/AIDS mencapai 61 kasus, jumlah itu meningkat dibanding 2009 yang hanya 40 kasus.

sumber : Ant
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement