REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE--Seorang pemuda desa berusia 17 tahun diperkosa sekelompok perempuan bersenjata pisau di Papua Nugini, kata polisi. Komandan polisi propinsi Southern Highlands, Teddy Tei, mengatakan kepada AAP bahwa sekelompok perempuan menyerang anak sekolah di luar kantor pusat propinsi Mendi, Jumat. "Itu merupakan masalah serius dan polisi mencoba untuk mengidenfikasi pelaku," katanya.
Lebih dari 10 perempuan dengan pisau dapur menyerang pemuda itu dan empat perempuan telah berhubungan badan dengannya, jelas komandan polisi. Anak laki-laki itu sedang menjalani perawatan di rumah sakit.
Komandan polisi Tei mengatakan ia khawatir sekelompok perempuan tersebut telah menularkan korban dengan HIV/AIDS. "HIV/AIDS merupakan masalah di Papua Nugini dan saya khawatir perempuan tersebut terjangkit penyakit itu," katanya.
Ia mengatakan ia selalu mengingatkan perempuan supaya berhati-hati pada malam hari. Tetapi sekarang, pihaknya juga akan mengingatkan pada laki-laki.
Pekan lalu, seorang perempuan Australia muda dalam perjalanan berselancar diperkosa di propinsi Madang, pesisir sebelah barat laut Papua Nugini.
Perempuan tersebut bersama dengan tiga orang Australia lain saat mobilnya dibajak dan dirampok seluruh barang miliknya dan dibawa ke tempat terpencil yang tertutupi oleh pepohonan.
Laporan UNICEF pada Agustus 2008 menilai Papua Nugini sebagai negara dengan tingkat kejahatan seksual tertinggi di dunia. "Polisi mengatakan delapan persen perempuan telah diperkosa, tetapi pemerkosaan merupakan kejahatan dengan tingkat laporan rendah, jadi kenyataannya dipastikan jauh lebih tinggi," menurut laporan tersebut.
"Hampir setengah dari laporan korban pemerkosaan berumur dibawah 15 tahun, dan 13 persen diantaranya dibawah usia tujuh tahun," jelas laporan tersebut.