Ning, anak kelima, dari enam bersaudara, pasangan Sarmanto dan Yuliana merupakan sosok gadis yang sabar. Ia bukan sekadar memiliki kesabaran, melainkan cerminan manusia shobrun jamil, sabar yang indah. Betapa tidak, kendati berbagai cobaan menerpa hidupnya, ia tetap tabah menjalani kehidupan ini karena ia yakin semua sudah merupakan takdir yang ditetapkan oleh-Nya.
Gadis berlesung pipit ini sangat yakin bahwa setiap ketetapan-Nya pasti baik. Meskipun, tidak jarang, tidak sesuai dengan keinginan manusia. Mula-mula ia ditinggal mati oleh Misbah, tunangannya, dua bulan sebelum acara pernikahannya.
Belum genap satu tahun ditinggal mati calon suaminya. Ning harus merelakan Darmini, adik perempuannya, menikah lebih dulu. Ayahnya pun menderita sakit gara-gara stress, karena merasa bersalah menikahkan Darmini lebih dahulu lebih dahulu. Cobaan hidup Ning terus bertambah. Tragisnya, gadis penyabar ini justru 'dikerjai' pemuda yang pernah menaksirnya.
Sebagai manusia biasa, Ning --kendati tergolong manusia sabar-- tidak kuat juga akhirnya menahan penderitaan yang beuntun. Akhirnya gadis ini menghembuskan napas terakhir setelah menderita penyakit yang tak terdeteksi secara medis. Kematiannya, memang menimbulkan teka-teki. Tapi ibunya yakin benar kalau Ning meninggal dalam keadaan khusnulotimah. Sebuah cerita kehidupan seorang wanita yang mencerahkan hati.
Judul : Shobrun Jamil (Sabar Yang Indah)
Penulis : Humam S. Chudori
Tebal : viii + 190 halaman
Penerbit : Penerbit Republika
Harga : Rp 35 ribu