REPUBLIKA.CO.ID, JERMAN--Kentang goreng di Jerman menyusut lebih pendek daripada ukuran sebelumnya. Biasanya panjang kentang goreng yang dikonsumsi di sana mencapai 55 mm, sekarang menjadi hanya 45 mm.
Asosiasi petani Jerman (DBV) mengatakan perubahan itu terjadi akibat gelombang panas yang melanda Jerman dan sebagian Eropa pada beberapa bulan terakhir. “Cuaca yang panas dan kering membuat panen kentang berukuran besar menjadi tidak maksimal,” ujar Verena Telaar, juru bicara dari DBV.
Ia mengatakan konsumen harus bisa menahan diri dan memakan kentang dengan ukuran yang lebih kecil. Selama ini, Jerman dikenal sebagai produsen kentang. Diperkirakan ada 11 juta hektar di Jerman yang ditanami umbi-umbian ini. Sekitar 10 persen dari penanamannya dimanfaatkan untuk membuat kentang goreng.
Gelombang panas ini sudah diprediksi sebelumnya bakal terjadi, terutama untuk kawasan Eropa dan Rusia. Serangan dimulai dari pegunungan Ural, Rusia hingga ke Jerman Barat. Dalam satu pekan terakhir, suhu di sana berkisar antara antara 35 derajat Celcius. Diperkirakan, suhu ini akan meningkat lagi di pekan depan.
Suhu yang lebih tinggi ini disebabkan interaksi antara zona tekanan rendah di barat laut Inggris dan tekanan tinggi di sekitar Mediterania. Akibatnya, udara panas dari dataran Afrika terbawa hingga ke Eropa. Di Eropa Tengah dan Eropa Timur, kenaikan suhu sudah mencapai sekitar 5-10 derajat celcius.
Berdasar data National Oceanic and Atmospheric Administration di Washington, suhu rata-rata pada Juni tahun ini mencapai 16,2 derajat Celcius. Ini terbilang lebih hangat daripada rata-rata untuk Juni tahun-tahun sebelumnya. Tahun ini memiliki suhu terpanas rata-rata untuk periode Januari-Juni pada catatan - 57,5 F atau sekitar 12,2 derajat celcius.