Kamis 22 Jul 2010 07:30 WIB

Ebet, Angsa yang Gemar Menonton Sinetron

Rep: Antara/ Red: Budi Raharjo
Angsa, ilustrasi
Angsa, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,SUKABUMI--Seekor angsa yang diberi nama Ebet oleh pemiliknya di Sukabumi, Jawa Barat, mempunyai kebiasaan unik, yaitu gemar menonton tayangan sinetron hingga larut malam. Angsa milik Cucu Khadizah (54) warga Kampung Bakti, RT 03/01, Desa Cimahi, Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat ini, selain senang menonton sinetron juga senang bermain dengan manusia.

Cucu Khadizah mengatakan, angsa ini dia dapat dari pemberian saudarannya saat baru menetas. Namun, setelah beranjak besar sekitar umur dua bulan, gejala aneh terlihat pada Ebet. Angsa ini sering masuk ke dalam rumah untuk menonton sinetron. ''Awalnya saya hanya mengira Ebet ingin main saja, tetapi sampai saat ini kebiasaan Ebet tidak berubah,'' katanya di Sukabumi, Rabu (21/7).

Ia menambahkan, jika Ebet lupa menonton sinetron maka dirinyalah yang memberitahu bahwa tayangan sinetron sudah mulai. Angsa ini pun langsung masuk ke dalam rumah sambil membawa secarik koran atau kain dimulutnya untuk alas tempat duduk dirinya. ''Ebet belum pernah terlewat nonton sinetron,'' tambahnya.

Selain itu, kegiatan sehari-hari Ebet adalah mengajak main bocah berumur tujuh tahun yakni Asep yang merupakan tetangga pemilik angsa ini. Menjelang siang angsa ini masuk ke kandang untuk istirahat. Namun sekitar pukul 19.00 WIB saat sinetron mulai ditayangkan, Ebet langsung masuk ke rumah majikannya.

Layaknya seorang manusia, angsa yang baru berumur satu tahun ini, enggan diganggu saat dirinya sedang asyik nonton sinetron. Jika pemiliknya mengganti saluran televisi, Ebet langsung marah dengan cara menggigit majikannya. Namun, setelah puas nonton sinetron Ebet pun dengan sendirinya keluar rumah dan kembali ke kandangnya.

Cucu mengaku tidak akan menjual apalagi sampai memotong Ebet karena ia sayang dengan angsa yang sudah hidup selama satu tahun dengannya. Ia memilih, akan tetap memelihara unggas kesayangannya tersebut kelak sampai unggas ini mati. ''Saya anggap Ebet sudah sebagai keluarga saya, sehingga saya tidak ingin menjual apalagi memotongnya,'' ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement