Selasa 20 Jul 2010 04:53 WIB

Sebanyak 118 Peserta Ikuti Pemilihan Bintang Radio Nasional

Rep: Yulianingsih/ Red: Arif Supriyono

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA--Ajang pemilihan bintang radio tingkat nasional (BRTN) ternyata masih mengundang minat tinggi masyarakat. Sebanyak 118 peserta dari seluruh Indonesia mengikuti BRTN yang digelar Lembaga Penyiaran Publik (LPP) Radio Republik Indonesia (RRI) di Yogyakarta, 19-24 Juli 2010. Para peserta itu berasal dari 56 stasiun RRI seluruh Indonesia.

"Masing-masing stasiun RRI mengirimkan dua peserta. Dalam kegiatan ini juga kita hadirkan bintang radio dari negri serumpun yaitu Malaysia dan Brunei Darussalam," papar Dirut LPP RRI, Parni Hadi, usai melepas andong dalam rangka pawai bintang radio di RRI Yogyakarta, Senin (19/7).

Pawai andong itu diikuti oleh para peserta pemilihan BRTN dari 56 stasiun RRI se-Indonesia. Mereka mengenakan pakaian adat masing-masing. Hadir juga dalam kegiatan itu Wali Kota Yogyakarta, Herry Zudianto.

Menurut Parni, dalam empat tahun terakhir, Yogyakarta sudah dua kali menjadi tuan rumah pemilihan BRTN. Pada tahun 2006 pemilihan BRTN digelar di Yogyakarta. Saat itu selain untuk ajang pemilihan BRTN, RRI juga ingin menghibur warga Yogyakarta yang tengah ditimpa bencana gempa bumi.

Parni mengaku, melalui BRTN tersebut RRI  ingin memberikan akses yang besar bagi seluruh masyarakat Indonesia di seluruh wilayah yang memiliki bakat menyanyi untuk tampil dan berprestasi. Parni tidak khawatir dengan pamor BRTN ke depan di tengah maraknya ajang pemilihan penyanyi yang digelar stasiun televisi melalui polling //short message service// (SMS). Pasalnya, kata Parni, RRI memiliki keluasan akses hingga ke pelosok daerah melalui stasiun radio yang dimilikinya.

Dalam BRTN tahun 2010 ini pun, LPP RRI juga akan memberikan anugerah bintang kepada tokoh legendaris yang menyumbangkan bakat tarik suaranya untuk kemajuan bangsa. Tahun 2007 lalu anugerah bintang diberikan kepada almarhum Gesang, tahun 2008 diberikan pada Titik Puspa, dan tahun 2009 diberikan pada Idris Sardi. "Untuk tahun ini masih dalam proses, maish kita cari siapa yang pantas menerimanya," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement