Sabtu 10 Jul 2010 05:29 WIB

Menyucikan Jiwa Menurut Alquran dan Sunnah

Rep: irwan kelana/ Red: taufik rachman

Judul buku: Tazkiyatun Nafs

Penulis: Dr Anas Ahmad Karzon

Penerbit: Akbar Media

Cetakan: I, 2010

Tebal: xii + 398 hlm

Manusia apabila mengetahui dengan jelas tujuan hidupnya di dunia, maka ia akan memiliki nilai dan makna. Manusia merupakan makhluk istimewa yang dibekali jiwa oleh Sang Maha Pencipta.

Jiwa merupakan pancaran misteri Ilahi yang tersembunyi di dalam diri manusia. Ia dapat menerima arahan kepada kebaikan dan keburukan, dan memiliki berbagai sifat dan karakter, juga memiliki pengaruh yang nyata pada perilaku manusia.

Jika setiap Muslim mampu menyucikan jiwanya, maka ia akan beruntung dan mendapat kebahagiaan dan kesuksesan dunia dan akhirat. Namun, jika jiwanya kotor, maka ia akan sengsara dihimpit oleh dosa dan menyesal seumur hidup di dunia dan merugi selamanya di akhirat.

Buku yang berasal dari disertasi doctor penulisnya di Universitas Ummul Qura, Makkah Al-Mukarramah, Saudi Arabia ini  membahas mengenai hakikat jiwa manusia, dengan metode ulamasalaf yang berpijak pada Alquran dan Sunnah Rasul sebagai acuan  barometer yang dapat membantu manusia menyucikan jiwanya yang kotor.

Penulis memulai bukunya dengan menjelaskan definisi penyucian jiwa. Ia  menegaskan bahwa “Tazkiyatu Nafs”  adalah menyucikan jiwa dari berbagai kecendrungan buruk dan dosa, dan  mengembangkan fitrah yang baik di dalamnya, yang dapat menegakkan istiqamahnya dan mencapai derajat ihsan.”

Ia juga menegaskan, bahwa yang dimaksud penyucian jiwa bukanlah membasmi  sifat-sifat tercela dari diri kita, karena hal ini bertentangan dengan tabiat jiwa dan sifat-sifatnya, serta karakternya yang diciptakan Allah. Namun yang dimaksud adalah dominannya sifat-sifat  baik, dan menekan sifat buruk, serta mengarahkannya kepada  segala yang diredhai oleh Allah SWT.

Kemudian penulis mengupas jiwa manusia, sifat-sifatnya, kondisi-kondisinya, dan penjelasan mengenai berbagai metode penyuciannya.  Bab berikutnya membahas dasar-dasar akidah untuk penyucian jiwa. Termasuk di dalamnya tauhid, komitmen kepada Alquran dan Sunnah, iman kepada qadha dan qadar, dan iman kepada Hari Akhir.

Bab selanjutnya menguraikan teknik-teknis praktis penyucian jiwa,  antara lain ilmu yang bermanfaat, amal saleh, serta muhasabah dan tobat. Setelah itu penulis membicarakan penyakit-penyakit jiwa, penghalang-penghalang penyucian jiwa, dan terapinya. Kemudian, penulis juga mengemukakan ekstrimitas pada sebagian pemahaman yang terkait dengan penyucian jiwa. Lalu, ditutup dengan pembahasan mengenai hasil-hasil penyucian jiwa dengan metode Islam.

Buku ini sangat perlu dibaca oleh setiap Muslim. Nilai-nilai luhur yang diuraikan penulis dalam buku ini merupakan lentera kalbu yang sangat penting untuk menyucikan jiwa menurut Alquran dan Sunnah Rasul. Tidak hanya untuk saat ini, melainkan juga untuk masa depan, bahkan selama hayat di kandung badan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement