REPUBLIKA.CO.ID, PARIS--Maksud hati ingin membuat Kue tertinggi di dunia yang awet beberapa Hari. Apa daya, para koki di Paris harus melihat kue menjulang tinggi yang bersaing untuk menjadi yang terbesar di dunia hanya bertahan satu hari di tempat terbuka di kota itu.
Kue itu bukan dirontokkan oleh pecinta rakus makanan manis tapi akibat hawa panas yang menyengat di ibu kota Prancis tersebut, kata penyelenggara acara itu, 2 Juli.
Tumpukan kue dinamai "Tour sans Faim (Menara tanpa Kelaparan)" menjulang setinggi 7,82 meter. Sayang ia harus diturunkan karena kue itu mulai terlihat lebih mirip dengan Menara Miring Pisa. Temperatur di atas 30 derajat Celsius membuat menara kue raksasa tersebut jadi lembek dan tak stabil.
Kepala juru masak Gilles Stassart dan arsitek Jean Bocabeille mempersatukan satu tim kepala juru masaK pastri, arsitek, insinyur dan ahli seni lain untuk membuat kue yang sangat besar tersebut dengan harapan dapat masuk "Guinness Book of World Records". Kue itu dipajang pada Kamis di Cite de l`Architecture et du Patrimoine di Paris dan direncanakan bertahan selama empat hari.
"Untungnya, seorang wakil dari Guinness Book hadir untuk mencatat kreasi yang berumur pendek tersebut," kata penyelenggara.
Diperlukan 628 kilogram tepung, 508 kilogram gula, 350 telur, 18 kilogram mentega untuk membuat bata kue yang digunakan untuk membuat menara kue itu. Sebenarnya, kue raksasa tersebut tak bisa dimakan dan akan dijadikan pupuk setelah acara selesai. Namun, beberapa bagian kue yang menjulang tinggi itu akan tetap dipamerkan di pusat arsitektur tersebut sampai Ahad.