Jumat 25 Jun 2010 22:39 WIB

Dasar Pemabuk, Mobil Terguling Bukannya Selamatkan Diri Malah Minum Bir

Rep: Antara/ Red: Budi Raharjo
Mabuk, ilustrasi
Mabuk, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,AUCKLAND--''Tak ada lagi yang bisa dilakukannya saat itu, jadi ia minum bir lagi!'' Begitulah alasan yang disampaikan pengacara Paul Nigel Sneddon (47 tahun) di pengadilan setempat.

Paul harus menghadapi persidangan karena ulah sendiri. Dia mengemudikan mobilnya dalam keadaan mabuk hingga terguling. Konyolnya, dia bukannya berupaya untuk menyelamatkan diri keluar dari mobilnya, tapi malah menenggak bir sambil menunggu pertolongan darurat.

Pantas bila kemudian Paul dinyatakan bersalah oleh pengadilan karena mengemudi secara sembrono dan mengemudi dalam keadaan mabuk. Dalam darah mengandung alkohol hampir tiga kali lebih tinggi dari batas yang diizinkan. Ia diadili di pengadilan wilayah di kota Palmerston North, demikian laporan surat kabar Dominion Post.

Polisi menemukan mantan tukang roti itu, terjebak di mobil Ford Lasernya yang terbalik pada 1 Juni lalu, sedang minum sekaleng bir. Dia tak bisa menguasai kendaraannya sehingga menabrak dan menerobos penghalang kayu di pinggir jalan.

Namun, pengacara Peter Young yang membela Paul beralasan kliennya tak bisa membuka pintu mobil usai kecelakaan itu. ''Ttak ada lagi yang bisa ia lakukan pada saat itu, jadi ia minum bir lagi!''

Ketika ditanya oleh polisi berapa banyak bir yang dikonsumsi, Paul menjawab, ''Banyak, saya telah minum selama empat hari terus-menerus.''

Paul mengatakan minum-minum setelah kehilangan pekerjaan di pabrik roti pada hari yang sama dengan saat ia mendengar ayahnya didiagnosis menderita kanker prostat. Sementara itu, hubungan Paul dengan istrinya renggang. Hakim Gregory Ross mendenda dia sebesar 1.100 dolar Selandia Baru (780 dolar AS) dan melarang Paul mengemudi selama 10 bulan. Itu adalah pelanggaran pertamanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement