Senin 21 Jun 2010 17:55 WIB

Mahaka Entertainment Boikot Peterpan

REPUBLIKA.CO.ID,DUMAI--Salah satu promotor dalam negeri, Mahaka Entertanment mengaku boikot grup band Peterpan akibat dugaan keterlibatan salah satu personelnya Nazril Irham alias Ariel atas video porno mirip artis yang beredar luas saat ini.

Presiden Direktur Intertainment, Hasani Abdul Gani, kepada ANTARA, di Dumai, Minggu, mengatakan, dalam kancah belantika musik Indonesia, seorang musisi baik single maupun grup harus dapat menjaga jati diri dan nama baik di tengah penggemarnya."Untuk Peterpan, saat ini saya rasa sudah kehilangan kepercayaan seluruh fansnya di Indonesia dan pasti akan berdampak buruk dengan karir yang selama ini diraihnya," kata Hasanih.

Ketidakikutsertaan Peterpan dalam mengisi rangkaian tur nasional yang diselenggarakan pihaknya diakui Hasanih juga beralasan dengan dugaan keterkaitan Ariel atas video porno yang saat ini yang gencar dipublikasi media cetak, portal, dan pertelevisian Indonesia."Sebelumnya saya sempat mencatat Peterpan ke dalam daftar Surya Profesional Mild Tour 2010. Namun di saat bersamaan kasus tersebut mencuat hingga membuat kami memutuskan untuk menghapus Peterpan dalam kesertaan tur nasional kami," paparnya.

Ketika ditanya kemungkinan grup band Peterpan untuk dapat kembali eksis, Hasanih berpendapat hal itu bisa saja terjadi dengan tiga alasan."Yang pertama Ariel keluar dari Peterpan. Kedua Peterpan harus mengubah namanya. Dan yang ketiga tidak terbuktinya Ariel sebagai pemeran video porno tersebut," ucapnya.

Sebelumnya, dalam jumpa persnya di Hotel Gran Zuri, Kota Dumai, Riau, pada Sabtu (19/6), Manager Makerting PT Gudang Garam Kota Dumai, Cecep, menjelaskan, gelaran Surya Professional Mild Tour 2010 hanya diisi 14 grup band ternama tanpa Peterpan.Belasan grup band yang disebut Cecep antara lain Ungu, ST12, Gigi, Andra and The Backbone, Samsons, d-Masiv, J-Rocks, Kotak, Triad, Drive, Seventeen, Nindy, Gamma, dan grup nasional asal Riau, Geisha.

sumber : ant
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement