Rasulullah bersabda, "Malaikat mendoakan orang yang masih belum beranjak dari tempat shalatnya selama tidak berhadas (wudhunya belum batal). Malaikat itu mendoakan mereka, Ya Allah ampuni dan rahmati dia." (HR Bukhari dan Abu Hurairah).
Untuk mendapatkan doa malaikat, salah satunya Rasulullah SAW mengajarkan orang Mukmin untuk berlama-lama di tempat ia shalat. Pada hadis tersebut, Rasulullah SAW mengungkapkan bahwa rahmat dan ampunan Allah SWT akan malaikat mintakan kepada-Nya untuk orang tersebut selama ia belum berhadas. Dengan kata lain, orang Mukmin diimbau untuk tidak terburu-buru meninggalkan tempat ia shalat, karena di situlah malaikat tengah mendoakannya.
Petikan tersebut merupakan salah satu dari kumpulan hikmah yang termuat dalam buku ini. Hikmah-hikmah yang ada dalam buku ini mencerminkan bahwa sesungguhnya ajaran Islam sangat manusiawi dan rasional diterjemahkan dalam konteks apapun. Ajaran-ajaran yang bernuansa ibadah ataupun hukum bisa lebih dalam dipahami jika dikaitkan dengan kehidupan manusia yang nyata.
Islam bukan doktrin yang kaku, tapi mengandung banyak pesan hidup yang betul-betul menjadi petunjuk yang berguna bagi umat manusia. Islam adalah ajaran yang sangat jernih, bahkan jauh lebih jernih dibanding mata air.
Dalam buku ini, kita bisa menjumpai hikmah-hikmah lain yang antara lain berjudul 'Didoakan Malaikat', 'Balasan Ibadah Haji', 'Syuhada tanpa Perang', 'Keutamaan Tasbih', dan masih banyak judul lainnya. Tulisan-tulisan pendek dalam buku ini merupakan bahan renungan yang disajikan tanpa menggurui.
Judul : Jernihnya Mata Air Islam
Penulis : Fajar Kurnianto
Tebal : viii+206 halaman
Terbit : Cetakan I, April 2010
Penerbit : Penerbit Republika