REPUBLIKA.CO.ID, LONDON--Bayi yang baru lahir mungkin hanya terjaga beberapa jam setiap hari, namun otak mereka tetap bekerja sepanjang waktu. Para peneliti meyakini, otak secara konstan menyesuaikan dengan keadaan di sekitarnya.
Studi dilakukan terhadap bayi-bayi berusia satu dan dua hari menunjukkan, kemampuan mereka untuk bersikap seperti spons data dengan menyerap informasi mengenai kondisi di sekitar mereka tak pernah berhenti.
Hasil studi yang dilakukan para ahli dari University of Florida itu berhasil diungkap setelah percobaan sederhana melibatkan 26 bayi yang sedang tidur.
Peneliti memainkan sebuah nada untuk mereka kemudian diikuti dengan tiupan lembut di sekitar kelopak mata. Setelah 20 menit, percobaan itu diulang. Sebanyak 24 bayi telah belajar mengantisipasi tiupan tersebut dengan menutup mata mereka.
Gelombang otak bayi juga diketahui berubah.
Seorang Psikolog, Dana Byrd mengatakan, ia menemukan bentuk dasar dari proses belajar pada bayi yang baru lahir. "Jenis pembelajaran yang mungkin tidak akan tampak pada orang dewasa yang tertidur," ujarnya.
"Bayi-bayi itu adalah pembelajar yang lebih baik, penyerap data yang lebih baik dibanding yang kita tahu. Studi sebelumnya mengungkap, kemampuan belajar tersebut ketika mereka terjaga, maka studi ini merupakan yang pertama mengetahui kemampuan itu juga dimiliki bayi yang sedang tidur," paparnya.
Studi yang dipublikasikan pada journal Proceedings of the National Academy of Sciences itu kemudian dapat digunakan untuk mengidentifikasi bayi yang tidak berkembang dengan normal seperti yang berisiko disleksia atau autis.