REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pameran dan Konferensi Kedokteran Gigi Indonesia (IDEC) ke-4 resmi dibuka di Jakarta International Convention Center (JICC), Jumat (14/11/2025). Hal itu menandai tonggak penting lainnya dalam perjalanan Indonesia menuju inovasi dan ketahanan di industri perawatan kesehatan gigi.
Diselenggarakan oleh Koelnmesse Pte Ltd dan Amara Group, bekerja sama dengan Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), IDEC 2025 menjadi platform utama yang menghubungkan para profesional, akademisi, dan pemimpin industri kedokteran gigi. Tidak hanya tingkat nasional, bahkan lintas negara untuk berbagi pengetahuan, menemukan teknologi terbaru, serta memperkuat kolaborasi yang bermakna.
Ketua IDEC 2025 drg. Himawan Halim menekankan, pentingnya tema “Transformasi Ketahanan Kesehatan Gigi,” sebagai upaya kolektif untuk memperkuat ekosistem kedokteran gigi melalui inovasi, adaptasi, dan kolaborasi. "Kami berupaya membangun sistem layanan kesehatan gigi yang tidak hanya kuat, tetapi juga adaptif terhadap perubahan," ujar Himawan dalam pidato pembukaan.
Menurut dia, IDEC 2025 berfokus pada bagaimana teknologi, khususnya transformasi digital dan kecerdasan buatan, dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan presisi klinis, efisiensi, dan aksesibilitas perawatan. "Ketahanan dalam kedokteran gigi berarti mempersiapkan masa depan, memastikan inovasi membawa manfaat nyata bagi para praktisi dan pasien yang mereka layani," ucap Halim.
Presiden Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), drg. Usman Sumantri menyampaikan, IDEC 2025 mencerminkan transformasi berkelanjutan dalam ketahanan layanan kesehatan gigi. Dia menjelaskan, IDEC terus berperan sebagai jembatan strategis antara pelaku industri lokal dan internasional. "IDEC 2025 mencerminkan semangat persatuan, inovasi, dan kemajuan," ujar Usman.