Senin 14 Jul 2025 09:59 WIB

Kebijakan 50 Murid per Kelas, Solusi atau Masalah Baru?

Semakin banyak siswa, semakin sedikit perhatian yang bisa diberi guru.

Sejumlah siswa didampingi guru mengikuti kegiatan belajar mengajar.
Foto: ANTARA FOTO/Makna Zaezar
Sejumlah siswa didampingi guru mengikuti kegiatan belajar mengajar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengeluarkan kebijakan menambah jumlah siswa per kelas di sekolah menengah atas menjadi 50 orang. Jumlah yang relatif banyak ini menimbulkan pertanyaan, apakah efektif proses belajar mengajar bagi murid dan guru di kelas sebesar itu?

Di Amerika Serikat (AS), kelas yang penuh sesak dapat memberikan dampak negatif bagi guru dan siswa. Dalam artikel tahun 2021 di The Tech Edvocate, kelebihan jumlah siswa di kelas disebut sebagai salah satu dari “20 alasan mengapa sistem pendidikan Amerika mengalami kegagalan.”

Baca Juga

Pusat Statistik Pendidikan Nasional AS (NCES) mendefinisikan kepadatan kelas sebagai ketika jumlah siswa yang terdaftar di sekolah melebihi kapasitas siswa yang dirancang oleh sekolah tersebut. Suatu kelas dianggap terlalu padat jika melebihi 5 persen dari kapasitas bangunan yang dirancang.

Faktor-faktor seperti kekurangan guru, peningkatan jumlah pendaftaran siswa, dan penurunan pendanaan telah membuat kelas padat menjadi hal yang umum di sekolah-sekolah Amerika.

Ukuran kelas sangat berkaitan dengan hasil pembelajaran. Bagi guru, mengajar di kelas yang terlalu penuh juga berat. Dari pengurangan pengajaran secara personal, hingga meningkatnya gangguan dan masalah disiplin, memasukkan terlalu banyak siswa dalam satu ruang kelas berdampak pada efektivitas mengajar guru dan kemampuan siswa untuk belajar.

Berikut ini lima cara kelas yang terlalu padat memengaruhi proses pembelajaran:

1. Lebih Banyak Kebisingan dan Gangguan

Jumlah siswa yang terlalu banyak bisa menciptakan kekacauan. Idealnya, sebuah kelas sebaiknya hanya diisi oleh 15 hingga 20 siswa. Namun, kini banyak kelas yang menampung lebih dari 30, bahkan 40 siswa.

Secara alami, semakin banyak siswa, semakin bising suasananya bahkan di kelas yang dikelola dengan baik. Tingkat kebisingan yang meningkat membuat siswa sulit berkonsentrasi dan guru sulit fokus, yang pada akhirnya bisa menyebabkan stres berlebih dan kelelahan.

2. Pengajaran yang Kurang Personal

Semakin banyak siswa dalam kelas, semakin sedikit perhatian individual yang bisa diberikan guru kepada masing-masing siswa. Ini sangat berdampak pada siswa yang mengalami kesulitan belajar dan membutuhkan perhatian lebih. Akibatnya, hasil belajar pun menurun, yang tercermin dari nilai dan skor ujian yang lebih rendah.

Kelas yang terlalu padat seringkali...

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republikajabar (@republikajabar)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement