REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggencarkan kampanye konsumsi ikan nasional sebagai bagian dari strategi percepatan penurunan stunting dan pembangunan generasi emas Indonesia 2045. Melalui kegiatan Dapur Nusantara: Ikan Bermutu untuk Generasi Emas, KKP menekankan pentingnya ikan sebagai sumber gizi utama, terutama bagi keluarga Indonesia.
Kegiatan ini diselenggarakan Selasa di Gedung Mina Bahari 3, kantor KKP, Jakarta, Rabu (14/5/2025). Acara ini diramaikan dengan talk show, demo memasak, hingga tantangan memasak berbasis ikan.
Wakil Menteri KKP Didit Herdiawan Ashaf mengatakan, gerakan makan ikan adalah bentuk cinta tanah air yang harus digaungkan dari dapur hingga ke pasar global. “Mari kita jadikan acara ini sebagai aksi nyata kampanye kolaboratif yang dapat mengangkat ikan sebagai sumber protein utama dan gizi bagi ketahanan pangan di tingkat keluarga,” ujar Didit, Rabu (14/5/2025).
Kepala Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan KKP Ishartini menekankan pentingnya peran perempuan dalam membangun pola konsumsi sehat di rumah.
“Di tangan perempuan-perempuan kreatif dan peran ibu sebagai ‘manajer’ keluarga, ikan tilapia dapat menjadi investasi kesehatan dan potensi ekonomi masa depan bangsa,” ujarnya.
Gerakan ini turut didukung sektor swasta, seperti Regal Springs Indonesia, perusahaan budi daya ikan tilapia premium. Direktur Regal Springs Tri Dharma Saputra menilai sinergi antara pemerintah dan pelaku industri penting untuk memperluas edukasi gizi dan keberlanjutan pangan.
“Kami berharap kolaborasi ini dapat meningkatkan kesadaran konsumsi ikan sebagai sumber protein berkualitas tinggi serta memperkuat peran perempuan dalam ketahanan pangan keluarga,” katanya.
Dalam diskusi gizi bertajuk “Tilapia Superfood: Nutrisi Lokal, Solusi Nasional”, pakar gizi dr. Evi Verawati, menjelaskan manfaat besar konsumsi ikan secara rutin bagi kesehatan, khususnya untuk perempuan.
“Protein ikan memiliki nilai biologis tinggi, mudah diserap tubuh, dan kaya omega-3, vitamin D, serta antioksidan. Konsumsi rutin bisa menurunkan risiko jantung hingga 25 persen, stroke 17 persen, tekanan darah 30 persen, dan bahkan mengurangi gejala kecemasan dan depresi,” jelas Evi.
Ia menambahkan, ikan seperti tilapia sangat baik dikonsumsi oleh perempuan usia produktif, menopausal, maupun lansia karena mendukung performa kognitif dan kesehatan mental.
Melalui Dapur Nusantara, KKP mendorong masyarakat untuk menjadikan ikan sebagai pilihan utama dalam menu harian, sekaligus memperkuat peran perempuan dalam membangun ketahanan gizi keluarga dan mendukung Indonesia bebas stunting.