Rabu 09 Apr 2025 23:51 WIB

Gandeng Ahli, Prof Deby Vinski: Kolaborasi Strategis untuk Terapi Anti-Aging Berkualitas

Vinski Tower Jakarta sediakan terapi anti-aging.

Prof Deby Vinski bersama ahli anti-aging dunia.
Foto: Erdy Nasrul/Republika
Prof Deby Vinski bersama ahli anti-aging dunia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Masyarakat semakin tertarik untuk merasakan terapi anti-aging untuk mencegah penuaan. Terapi semacam ini menjadi tren yang memperindah penampilan dan menumbuhkan rasa percaya diri. Dengan begitu seseorang dapat selalu tampil dengan penuh optimisme mengerjakan rutinitas.

Kiprah Prof. dr. Deby Vinski, pakar stem cell dan anti-aging asal Indonesia, kembali mengukir prestasi di panggung dunia. Deby resmi ditunjuk sebagai Dewan Pakar di Swiss Biotech, sebuah laboratorium stem cell kelas dunia yang berbasis di Swiss yang juga Hybrid bersama Pemerintah Swiss dalam penyimpanan Tali pusat . Kolaborasi ini juga menggandeng REYOU Switzerland dan Celltech Stem Cell yang dipimpin langsung oleh Prof. Deby.

Baca Juga

Sebagai sosok yang dijuluki “The Queen of Anti-Aging”, Prof. Deby telah membangun jaringan laboratorium dan bank stem cell bertaraf internasional. Melalui kolaborasi ini, pasien yang sebelumnya menjalani terapi di Vinski Tower Jakarta, kini memiliki akses untuk menjalani terapi stem cell di Swiss, Italia, atau negara lain yang tergabung dalam jaringan The Concierge, sebuah konsil internasional di mana Deby menjabat sebagai Ketua.

“Saya sangat bangga dapat bekerja sama dengan para ilmuwan terbaik dunia untuk menghadirkan terapi yang tidak hanya berkualitas tinggi, tetapi juga terjangkau bagi masyarakat global, termasuk Indonesia,” ujar Deby.

Dr. Eugene Durenard bersama Claudio M, Presiden Swiss Biotech Stem Cell, menyambut baik kerja sama ini. Mereka menilai Prof. Deby sebagai sosok ilmuwan kelas dunia yang memiliki visi besar dalam pengembangan terapi regeneratif. Kolaborasi ini juga mendapat pengakuan dari BD USA dan telah ditetapkan sebagai Centre of Excellence berstandar internasional.

Swiss, yang dikenal sebagai pusat terapi stem cell sejak abad lalu bagi kalangan bangsawan dan kepala negara, kini memperkuat sinerginya dengan Indonesia melalui kolaborasi ini. Lebih dari 80 jenis penyakit degeneratif dapat ditangani melalui terapi regeneratif ini, termasuk kanker, diabetes tipe 1, Parkinson, ALS, hingga penyakit neurodegeneratif lainnya. Terapi juga didukung oleh pakar-pakar internasional seperti Prof. Darren Griffin dari University of Kent, dr. Liz dari Bioviva USA, serta dr. Daniel Levi dan pakar hormonal lainnya.

Lebih lanjut, Deby menyampaikan harapannya agar Indonesia menjadi salah satu pusat unggulan health tourism dunia. Ia juga menyebutkan bahwa terapi stem cell dan anti-aging kini tersedia di Rumah Sakit Pusat Pertahanan Negara (RSPPN) Panglima Besar Soedirman, sebuah RS modern 28 lantai yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto.

“Banyak tokoh nasional seperti Jusuf Kalla, Hotman Paris, H. Abdul Rasyid, hingga Ustazah Oki Setiana Dewi telah memilih terapi di Celltech. Mereka punya akses ke luar negeri, tapi tetap percaya pada teknologi dan keahlian anak bangsa,” ujar Deby penuh semangat.

Dengan pencapaian ini, Deby Vinski membuktikan bahwa ilmuwan Indonesia mampu bersaing di kancah global. Ia berharap pemerintah semakin mendukung promosi terapi stem cell di dalam negeri, agar Indonesia menjadi tuan rumah di bidang regenerative medicine dan anti-aging.

“Mari bersama-sama menuju Indonesia Emas melalui kesehatan yang lebih baik,” tutupnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement