Rabu 05 Feb 2025 09:31 WIB

Pemprov DKI Gencarkan Kolaborasi, Jakarta Jadi Kota Sinema Semakin Nyata?

Industri film jadi bagian penting yang menggerakkan perekonomian kreatif di Jakarta.

Rep: Antara/ Red: Qommarria Rostanti
Penyandang disabilitas menuju teater bioskop (ilustrasi). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta gencar membangun Jakarta sebagai kota sinema.
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Penyandang disabilitas menuju teater bioskop (ilustrasi). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta gencar membangun Jakarta sebagai kota sinema.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta gencar membangun Jakarta sebagai kota sinema. Komitmen ini ditandai dengan upaya aktif dalam menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak, baik pemerintah pusat, pelaku industri kreatif, hingga masyarakat.

Kolaborasi ini diharapkan dapat memaksimalkan potensi Jakarta sebagai pusat produksi film dan sinematografi di Indonesia. Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi mengatakan hal ini mengingat industri film menjadi bagian penting yang menggerakkan perekonomian kreatif di Jakarta. Dia merujuk perhitungan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Ekonomi Kreatif DKI Jakarta 2024, subsektor film, animasi, dan video mengalami pertumbuhan lebih tinggi (6,22 persen) jika dibandingkan dengan pertumbuhan PDRB DKI Jakarta secara keseluruhan (5,04 persen).

Baca Juga

Menurut Teguh, angka ini menunjukkan perfilman bukan hanya tentang seni, tetapi juga pilar penting dalam ekonomi kreatif yang mendukung transformasi Jakarta menuju pusat perekonomian nasional dan kota global. "Tentu saja Pemprov DKI Jakarta sangat mendukung dan pastinya insan film bisa menjadi agen perubahan bagi pembangunan di Jakarta," ujarnya pada Selasa (4/2/2025).

Teguh meyakini gubernur dan wakil gubernur nantinya akan memajukan perfilman di Jakarta. Sementara itu, Menteri Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Teuku Riefky Harsya mendukung kolaborasi dengan Pemprov DKI Jakarta guna mengaktivasi Kota Jakarta sebagai kota ekonomi kreatif, khususnya berbasis sinema.

Hal tersebut dilakukan melalui berbagai kegiatan ekonomi kreatif, mulai 2025 hingga 2027 dalam rangka menyongsong lima abad Jakarta sebagai jati diri Indonesia. Karena itu, kata dia, pemerintah akan terus mendorong pertumbuhan industri film melalui berbagai kebijakan strategis, seperti insentif pelatihan dan merawat ekosistem industri perfilman nasional.

"Kami perlu terus memperkuat ekosistem industri film dengan mempermudah akses pembiayaan dan perizinan produksi, memperluas akses pasar, serta meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan kualitas produksinya," ujar Riefky. Dengan begitu, industri film semakin kompetitif, baik di dalam negeri maupun di pasar global.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement