Ahad 10 Nov 2024 23:45 WIB

Dokter Indonesia dan Dunia Bahas Pengembangan Sel Punca dan Terapi Gen

Terapi sel punca dan terapi gen dapat menjadi salah satu masa depan dunia kedokteran.

Sel Punca (Ilustrasi). Dokter Indonesia dan Dunia Bahas Pengembangan Sel Punca dan Terapi Gen
Foto: Ist
Sel Punca (Ilustrasi). Dokter Indonesia dan Dunia Bahas Pengembangan Sel Punca dan Terapi Gen

REPUBLIKA.CO.ID, KUTA -- Sejumlah dokter dunia yang tergabung dalam Dewan Dunia untuk Pengobatan Preventif, Regeneratif, dan Anti-Penuaan (WOCPM) bertemu di Kuta, Kabupaten Badung, Bali untuk membahas pengembangan terapi sel punca (stem cells) dan terapi gen untuk kesehatan.

“Terapi gen akan digarap oleh dewan dunia bersama pusat stem cells,” kata Presiden WOCPM Prof dr Deby Vinski di Kongres Internasional WOCPM 2024 di Kuta, Bali, Ahad (10/11/2024).

Baca Juga

Ia menjelaskan, teknologi khususnya di bidang kedokteran berkembang pesat salah satunya terkait terapi sel punca dan terapi gen.

Bahkan, lanjut dia, dua tahun lalu gen dalam proses terapi tidak dapat diubah dan saat ini gen sudah bisa diubah, khususnya terkait gen penyakit tertentu yang berpotensi diidap manusia ketika lahir.

“Sekarang beberapa gen saat kita lahir, diabetes, kanker itu sudah gen dan ternyata itu sudah bisa diubah sekarang,” ucapnya.

Ia mengungkapkan, terapi sel punca dan terapi gen dapat menjadi salah satu masa depan dunia kedokteran, termasuk mendukung aktivitas pariwisata kesehatan yang berpeluang besar digarap destinasi wisata salah satunya di Bali.

Provinsi Bali diharapkan menjadi percontohan untuk pariwisata medis di Indonesia dan internasional didukung fasilitas, akses dan sumber daya manusia yang terus ditingkatkan.

“Alam yang indah dan sekarang dengan regulasi pemerintah yang mendukung kemajuan teknologi, mengapa tidak kami promosikan pariwisata kesehatan,” ucapnya.

Untuk itu, pertemuan tersebut dapat menggali kolaborasi dari para pakar di seluruh dunia untuk kesehatan yang lebih baik dengan mengawalinya dari pencegahan.

Selain terkait terapi sel punca, sejumlah topik juga dibahas di antaranya terkait tantangan kesehatan global, misalnya populasi antipenuaan dan kebutuhan terkait pencegahan dan solusi pengobatan regeneratif.

Kongres kedua itu mempertemukan lebih dari 1.000 dokter Indonesia dan internasional dari 74 negara secara daring dan luring dengan 37 pembicara dari 26 negara.

Para ahli kedokteran itu di antaranya Prof Jaime Rodriguez, Prof Carlos, Prof Eric Equinarina, dr Eugene, Prof dr Terawan Agus Putranto hingga dokter yang kerap menangani Pangeran Albert dari Monaco, Prof Baranova.

Selain itu, mantan wakil presiden RI Jusuf Kalla juga hadir pada kongres tersebut. Ia juga menjadi penasihat senior World Council for Preventive, Regenerative and Anti-aging Medicine (WOCPM).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement