REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hari Anak Perempuan Sedunia atau International Day of the Girl Child diperingati setiap tanggal 11 Oktober. Ini merupakan peringatan global yang didedikasikan untuk meningkatkan kesadaran akan tantangan unik yang dihadapi anak perempuan di seluruh dunia dan mempromosikan pemberdayaan mereka.
Pada tahun ini, Hari Anak Perempuan Sedunia mengangkat tema “Visi Anak Perempuan Untuk Masa Depan”. Lebih dari 1,1 miliar anak perempuan di dunia membawa potensi yang besar sebagai sumber kekuatan, energi, dan inovasi termasuk mereka yang berada dalam situasi darurat. Karenanya, tema tahun ini menyoroti kebutuhan mendesak, aksi nyata, dan harapan yang didorong oleh kekuatan suara dan visi anak perempuan untuk masa depan lebih baik.
PBB melaporkan generasi anak perempuan saat ini secara tidak proporsional terpengaruh oleh krisis global seperti iklim, konflik, kemiskinan, serta kemunduran dalam memperjuangkan hak asasi manusia dan kesetaraan gender. Terlalu banyak anak perempuan yang masih tidak mendapatkan hak-haknya, membatasi pilihan mereka dan membatasi masa depan mereka.
Meski demikian, analisis terbaru menunjukkan bahwa anak perempuan tidak hanya berani menghadapi krisis, tetapi juga memiliki harapan untuk masa depan. Setiap hari, mereka mengambil tindakan untuk mewujudkan visi tentang dunia di mana semua anak perempuan dilindungi, dihormati, dan diberdayakan.
“Namun, anak perempuan tidak dapat mewujudkan visi ini sendirian. Mereka membutuhkan sekutu yang mendengarkan dan menanggapi kebutuhan mereka. Dengan dukungan dan peluang yang tepat, potensi lebih dari 1,1 miliar anak perempuan di dunia tidak terbatas. Inilah saatnya untuk mendengarkan dan memberdayakan anak perempuan,” demikian pernyataan PBB seperti dilansir laman UN, Jumat (11/10/2024).
Sejarah Hari Anak Perempuan Sedunia...lanjutkan membaca>>