Ahad 18 Aug 2024 20:28 WIB

Buat Penikmat Minuman Kafein, Kalau Konsumsi Berlebihan, ini Risiko yang akan Datang

Studi menemukan konsumsi lebih dari 400 mg kafein setiap hari berisiko.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Erdy Nasrul
Kafein (ilustrasi)
Foto: Pixabay
Kafein (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sebuah studi baru-baru ini mengungkapkan bahwa konsumsi kafein berlebihan dapat meningkatkan risiko masalah kardiovaskular, bahkan jika Anda dalam kondisi sehat. Penelitian ini dilakukan oleh peneliti dari Zydus Medical College and Hospital di India dan dipresentasikan pada konferensi ACC Asia 2024.

Studi menemukan konsumsi lebih dari 400 mg kafein setiap hari - sekitar empat cangkir kopi atau dua minuman berenergi - dapat meningkatkan peluang untuk mengembangkan masalah kardiovaskular. Menurut peneliti studi, Dr Nency Kagathara, konsumsi kafein secara teratur dapat meningkatkan stres pada sistem kardiovaskular.

Baca Juga

“Konsumsi kafein secara teratur dapat mengganggu sistem parasimpatik, yang menyebabkan peningkatan tekanan darah dan detak jantung,” jelas Dr Kagathara seperti dilansir Study Finds, Ahad (18/8/2024).

Sistem parasimpatik adalah bagian dari pusat kendali otomatis tubuh manusia. Sistem ini bertanggung jawab atas fungsi “istirahat dan mencerna”, membantu kita rileks dan pulih. Ketika sistem ini terganggu, hal ini dapat menyebabkan peningkatan stres pada sistem kardiovaskular.

Penelitian ini mengamati 92 orang sehat yang berusia antara 18 dan 45 tahun. Para peneliti mengukur tekanan darah dan detak jantung mereka sebelum dan sesudah tes olahraga sederhana. Hasilnya sangat mengejutkan.

Hampir satu dari lima partisipan (19,6 persen) mengonsumsi lebih dari 400 mg kafein setiap hari. Jumlah tersebut mungkin tidak terdengar banyak, tetapi setara dengan empat cangkir kopi, dua minuman berenergi, atau 10 kaleng soda.

Selain itu, mereka yang secara teratur mengonsumsi kafein sebanyak itu setiap hari menunjukkan perubahan signifikan dalam sistem saraf otonom mereka. Sistem ini mengontrol fungsi tubuh yang tidak disengaja seperti detak jantung dan tekanan darah. Seiring waktu, perubahan ini dapat menyebabkan peningkatan risiko hipertensi (tekanan darah tinggi) dan masalah jantung lainnya.

 

Lihat halaman berikutnya >>>

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement