Rabu 10 Jul 2024 14:03 WIB

Alexandra Askandar Bagi Tips Berinvestasi untuk Perempuan

Mandiri finansial meningkatkan kesejahteraan keluarga secara keseluruhan.

Rep: Indira Rezkisari/ Red: Friska Yolandha
Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Alexandra Askandar.
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Alexandra Askandar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bagi perempuan masa kini, berinvestasi adalah hal penting. Banyak perempuan sudah sadar pentingnya melindungi diri dan masa depan dari segi finansial.

Wakil Direktur Bank Mandiri Alexandra Askandar mengatakan investasi dapat memberikan kemandirian finansial. “Saat perempuan mandiri secara finansial, Ia bisa memiliki kontrol atas kehidupan dan keinginannya, baik itu untuk memperoleh hiburan, ibadah, dan lainnya,” katanya, dikutip dari keterangan pers, Rabu (10/7/2024).

Baca Juga

Selain itu, mandiri secara finansial juga dapat membantu meningkatkan kesejahteraan keluarga secara keseluruhan. 

Perempuan yang akrab disapa Xandra ini mengatakan mengelola keuangan bukan hanya berinvestasi. Ia mengingatkan pentingnya pula menyiapkan proteksi finansial, yaitu asuransi dan dana darurat. 

Proteksi finansial ini penting untuk melindungi perempuan dari risiko keuangan yang tak terduga, seperti sakit parah atau kehilangan pekerjaan.

Bagaimana dengan jenis investasi yang cocok bagi perempuan? Xandra mengatakan investasi perlu disesuaikan dengan situasi finansial, tujuan, dan toleransi risiko masing-masing. 

Sebelum mulai berinvestasi, Xandra menerangkan ada tiga tipe alokasi investasi yang bisa dipertimbangkan. Pertama investasi jangka pendek

“Investasi ini memungkinkan untuk memperoleh imbal hasil yang stabil dalam jangka waktu singkat dan untuk tujuan jangka pendek,” ujarnya. Contohnya reksa dana pasar uang atau sertifikat deposito.

Kedua adalah investasi jangka menengah. Investasi ini bisa menjadi pilihan yang lebih konservatif dengan risiko lebih rendah daripada saham. Misalnya obligasi atau reksa dana pendapatan tetap. 

Terakhir adalah investasi jangka panjang. “Investasi jangka panjang, seperti saham atau reksa dana ekuitas,” ujar Xandra, memberi contoh.

Meskipun saham memiliki tingkat risiko yang lebih tinggi, Xandra mengatakan investasi ini menawarkan potensi pertumbuhan yang lebih besar dalam jangka waktu yang lebih panjang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement