REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berangkat dari kearifan lokal Kota Bandung dan komunitas sepeda motor vespa, sutradara Aris Nugraha kembali membuat film terbarunya yang berjudul Bike Boyz. Bersama rumah produksi Starvision dan ANP (Aris Nugraha Production), IA menyajikan sebuah cerita yang sangat dekat dengan kehidupan sehari-sehari.
Menurut Aris, Bike Boyz merupakan pemindahan alam nyata ke layar lebar. Dengan begitu, dia ingin setiap orang yang menonton filmnya dapat melihat kenyataan.
Berbekal hal tersebut, sebagian besar pemeran tokohnya dimainkan oleh orang asli Sunda. Ia ingin agar aksen pemain terdengar natural, tak dibuat-buat.
"Yang penting buat saya, lokalnya. Jadi saya bercerita di Kota Bandung, saya pengen nuansanya itu bukan karena aksen yang dibuat-dibuat dan beberapa dari mereka tampangnya orang Sunda," jelas Aris dalam jumpa pers di Epicentrum, Jakarta, beberapa waktu lalu (5/11).
Meski aktor film Bike Boyz banyak yang tidak memiliki latar belakang pemain film, tetapi Aris mengakui keberhasilan pemainnya dalam memerankan setiap tokohnya. Aris menilai bahwa penonton tidak melihat bintangnya, tetapi menikmati ceritanya. Ia mengulang teori yang sama seperti film sebelumnya, Preman Pensiun.
Chand Parwez selaku produser juga sependapat. Ia menilai bahwa sebuah tontonan yang naskahnya dieksekusi dengan baik dapat menghadirkan pemain baru yang baik.
"Bukan pemain yang populer dengan naskah acak adul, asal-asalan. Mungkin orang hanya melihat pemain, tapi tidak memberikan kesan terhadap penontonnya," Ujar Chand.
Bike Boyz yang akan tayang pada 14 November mengisahkan Agus (Aep Bancet) yang membantu teman kampungnya, Lilis (Aline Manza), untuk mencari suaminya Ajat (Nendy Nurdin) di Kota Bandung. Dalam pencarian Ajat, motor vespa Agus hilang. Dia lalu mendapat bantuan dari teman-teman komunitas motor lainnya, yakni Marwan (Gariz Luis), Ichan (Damar RM), Koko (Andy Josalim), Andi (Dicky Satria), dan Pendi (Fadly Dodun).
Ikuti Whatsapp Channel Republika
